BEIJING, KOMPAS.com - Menteri BUMN Rini Soemarno menargetkan pembebasan lahan untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung selesai pada akhir Mei 2018.
Sebagian dari total lahan untuk proyek tersebut sudah dibebaskan dan pihaknya telah memulai pengerjaan pada sebagian area yang dibebaskan, awal bulan ini.
"Pekerjaan konstruksi dilakukan secara masif di 21 titik yang dianggap paling critical awal Mei 2018, sambil menunggu pembebasan lahan yang ditargetkan rampung akhir Mei," kata Rini melalui keterangan tertulisnya saat mengunjungi China Railway Corporation (CRC) di Beijing, Selasa (3/4/2018).
CRC merupakan induk usaha dari PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang menggarap proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Adapun dalam kunjungan Rini ke lokasi proyek di Bandung Barat akhir Maret 2018 lalu, proses pembebasan lahan baru rampung 56,5 persen.
Baca juga : Rini Buka-bukaan Kendala Pembebasan Lahan Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Selain memastikan target penyelesaian pembebasan lahan, Rini turut mendiskusikan langkah percepatan pembangunan, khususnya untuk terowongan, dengan perwakilan CRC di Beijing.
Pembangunan terowongan membutuhkan penanganan khusus karena ada kesulitan tersendiri di beberapa tempat, seperti terowongan Walini di Bandung Barat.
Proyek kereta cepat tidak dibiayai sama sekali dari anggaran negara, namun dari modal yang disetor konsorsium BUMN Indonesia dan China ditambah dana pinjaman dari China Development Bank (CDB).
Total pembiayaan proyek tersebut mencapai 5,9 miliar dolar AS, di mana 25 persennya berasal dari modal konsorsium Indonesia dan China, dan 75 persen selebihnya dari pinjaman.
Baca juga : Tambah Terowongan, Biaya Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Naik
Rini menargetkan, proyek ini bisa rampung hingga tahap commissioning atau uji coba operasional tahun 2020.