Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM Tegaskan Hanya Produk Ikan Makerel Kaleng yang Terkena Parasit Cacing

Kompas.com - 06/04/2018, 12:29 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan telah melakukan audit bersama Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terkait temuan parasit cacing pada produk ikan makerel kaleng.

Audit dilakukan dengan inspeksi bersama ke sarana produksi dalam negeri yang memproduksi produk ikan makerel kaleng.

Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito menjelaskan, berdasarkan audit tersebut, ditemukan bahwa terdeteksi parasit cacing yang dimaksud adalah cacing laut jenis Anisakis dan bukan cacing pita. Cacing tersebut ada pada bahan baku ikan makerel di laut yang berasal dari impor.

Selain itu, Penny juga menegaskan bahwa parasit cacing Anisakis tersebut hanya ditemukan pada produk ikan makerel kaleng.

Baca juga : Temukan Cacing dalam Ikan Kaleng, BPOM Minta Importir Tarik Produknya

"Yang terdeteksi terkontaminasi cacing parasit jenis cacing laut pada ikan makerel, bukan jenis ikan yang lain, dan berasal dari bahan baku impor," jelas Penny dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPOM, Jumat (6/4/2018).

Untuk menangani hal tersebut, imbuh Penny, KKP telah melakukan langkah pencegahan. Hal yang dilakukan adalah pemeriksaan secara lebih intensif terhadap fenomena alam yang memengaruhi kualitas bahan baku ikan makerel.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Nilanto Perbowo mengungkapkan, temuan adanya parasit cacing laut hanya terjadi pada ikan makerel yang berasal dari impor. Adapun produk-produk hasil olahan laut lainnya aman untuk dikonsumsi.

Baca juga : Indomaret Tarik Produk Makarel Kaleng Mengandung Parasit Cacing

"Selain ikan makerel, ada bahan baku lainnya, seperti cakalang, beberapa spesies tuna, udang, sardin, kepiting, dan beberapa bahan baku olahan ikan lainnya. Itu semua masih aman," tutur Nilanto.

Ia menyebut, karakteristik ikan makarel adalah hidup pada kawasan iklim subtropis. Ikan makerel pun merupakan ikan yang berkelompok besar (schooling).

"(Parasit cacing) ditemukan pada satu spesies makerel dengan kandungan cacing Anisakis cukup banyak. Ini keadaan luar biasa di perairan tertentu dan pada waktu tertentu," terang Nilanto.

Menurut dia, KKP akan terus memantau fenomena adanya parasit cacing tersebut. KKP mempelajari apakah fenomena ini pernah terjadi sebelumnya.

Baca juga : Alfamart Tidak Memajang Produk Ikan Makarel Berparasit Cacing

Kompas TV Selain melaporkan kepada BB-POM, hasil temuan ini ditindaklanjuti dengan menarik semua produk ikan kalengan yang ditengarai mengandung cacing parasit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

Whats New
Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Whats New
OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit 'Double Digit'

OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit "Double Digit"

Whats New
9 Tips untuk Menjadi Kandidat yang Disukai dalam Wawancara Kerja

9 Tips untuk Menjadi Kandidat yang Disukai dalam Wawancara Kerja

Work Smart
Blak-blakan Emiten Prajogo Pangestu BREN soal Harga Saham yang Terus Menanjak

Blak-blakan Emiten Prajogo Pangestu BREN soal Harga Saham yang Terus Menanjak

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com