Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Dorong Indonesia Eximbank Jadi Jembatan Kegiatan Bisnis di Afrika

Kompas.com - 11/04/2018, 08:50 WIB
Aprillia Ika

Penulis

NUSA DUA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyatakan bahwa pemerintah saat ini berupaya mentransformasi dan mengimplementasikan kerangka kerja sama yang lebih nyata dengan Afrika. Sri Mulyani menyampaikan sejumlah solusi kerja sama antara Indonesia dan Afrika.

Hal ini disampaikanya saat menjadi panelis di salah satu acara di Indonesia Africa Forum (IAF) 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) di Nusa Dua, Bali, Selasa (10/4/2018).

Sri Mulyani memetakan dari 54 negara Afrika, kebanyakan adalah negara yag sangat berbeda, dan banyak diantaranya kaya akan sumber daya alam. Mereka punya populasi yang besar dan sejumlah negara di Afrika punya pertumbuhan ekonomi yang baik.

jadi untuk Indonesia, agar bisa memfasilitasi kerja sama dengan Afrika maka pemerintah memberikan penugasan khusus kepada Indonesia Eximbank untuk memfasilitasi pembiayaan perdagangan antara Indonesia dan Afrika.

Baca juga : Mendag: Kompetisi Masuk Pasar Afrika Mulai Ketat

Dengan cara ini Indonesia Eximbank bisa memetakan apa yang potensial untuk kegiatan ekspor dan impor antara Indonesia dan Afrika.

"Tiga isu utama yang harus dilakukan Indonesia Eximbank yakni pembiayaan, asuransi dan guarantee," kata Sri Mulyani.

Menurut dia, hal itu dilakukan karena di beberapa negara Afrika yang makroekonominya belum cukup kuat tapi ada potensi, Indonesia Eximbank bisa meng-cover karena bank tidak bersedia.

Caranya yakni dengan mengkombinasikan layanan pembiayaan dan asuransi untuk sektor swasta. Selain itu dengan memanfaatkan kerja sama dengan Standard Chartered Bank Indonesia sebagai bank komersial yang bisa memberikan pembiayaanserta menjembatani kegiatan bisnis antara Indonesia dan Afrika.

"Dalam hubungan antara Indonesia dan Afrika, bank harus melihat risiko keuangan, karena untuk bisnis, secara swasta ke swasta hari ini menciptakan aktivitas investasi, mereka juga harus meminimalisir risiko," lanjut dia.

Indonesia Eximbank, lanjut Sri Mulyani, merupakan lembaga yang sepenuhnya dimiliki peerintah Indonesia yang punya kapasitas mengabsorpsi risiko yang tidak bisa ditanggung oleh sektor swasta.

Solusi Pembiayaan

Pada har i yang sama di IAF 2018, Standard Chartered Bank Indonesia dan Indonesia Eximbank meneken kerja sama fasilitas ekspor untuk eksportir Indonesia yang ingin memperluas usahanya ke Afrika.

Kerja sama ini memperluas kesempatan bagi pelaku bisnis di Indonesia untuk memperoleh akses dan solusi finansial bagi pengembangan bisnis mereka, termasuk penyediaan jaminan pembayaran dan optimalisasi kebutuhan modal kerja, dengan mengandalkan jaringan kuat dan keahlian Standard Chartered di pasar-pasar Afrika.

Dengan kerja sama ini, para eksportir Indonesia dapat memperoleh Letter of Credit (L/C) Renegotiation/ Rediscounting Services Agreement dari Standard Chartered sehingga mereka dapat berbisnis dengan tenang.

Baca juga : Standard Chartered dan Indonesia Eximbank Kerja Sama Fasilitasi Eksportir Indonesia ke Afrika

Selain itu, mereka dapat memanfaatkan jaringan kuat yang dimiliki Standard Chartered di 22 negara Afrika untuk mengeksplorasi peluang bisnis baru, sementara Bank akan memitigasi risiko pembatalan pembayaran sekaligus mengelola jaminan pembayaran.

Untuk eksportir yang memanfaatkan peluang ini, Standard Chartered akan menerbitkan Letter of Credit dengan segera, dengan nilai hingga 100 juta dollar AS (atau setara dengan Rp 1,4 triliun).

CEO Standard Chartered Bank Indonesia Rino Donosepoetro mengatakan, pihaknya berharap kerja sama ini dpat meningkatkan aliran ekspor Indonesia ke Afrika. Untuk itu selain memiliki jaringan di 22 negara Afrika, Standard Chartered juga melayani di 15 negara tambahan.

"Aliran dan pertumbuhan investasi south to south memang sangat pesat. Standard Chartered merupakan bank yang fokus di pasar Asia, Afrika dan Timur Tengah. Banyak peluang bisa digali dari kerja sama ini," kata dia usai penandatanganan kesepakatan.

Kompas TV Peringatan ke-62 KAA di Bandung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com