Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Proyeksi Defisit RAPBN 2019 di Bawah 2 Persen

Kompas.com - 11/04/2018, 14:15 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan pemerintah menargetkan defisit pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2019 di bawah 2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Untuk mewujudkan hal ini, target penerimaan perpajakan melalui tax ratio terhadap PDB akan ditetapkan dengan hati-hati.

"Target tersebut harus diikuti dengan asumsi PDB tahun depan yang naik di atas Rp 16.000 triliun," kata Sri Mulyani melalui keterangan tertulis yang diunggah di laman resmi Kementerian Keuangan, kemenkeu.go.id.

Menteri yang akrab disapa Ani ini menuturkan, desain RAPBN 2019 nantinya akan memperhitungkan pemberian stimulus serta dukungan terhadap perekonomian dan perbaikan sosial. Namun, dorongan terhadap perbaikan ekonomi dan aspek sosial tidak sampai menciptakan beban yang terlalu besar untuk APBN.

Sri Mulyani juga menargetkan total penerimaan negara pada 2019 akan ditingkatkan antara 7,6 sampai 13 persen. Dalam hal belanja negara, diprediksi akan naik sekitar 7,3 persen serta untuk Transfer ke Daerah dan Dana Desa juga akan naik sekitar 8,3 persen.

Baca juga: Sri Mulyani Minta Maaf Server DJP Sempat "Down" Saat Pelaporan E-Filing

"Itu semua masih dalam hitungan pagu indikatif. Kami akan membelanjakan lebih dari Rp 823 triliun kalau tidak salah untuk kementerian atau lembaga. Fokusnya pada program prioritas seperti pendidikan, kesehatan, vokasi, dan sosial," tutur Sri Mulyani.

Dalam hal subsidi energi, asumsi harga minyak Indonesia (ICP) kemungkinan ditingkatkan dan disesuaikan dengan realisasi tahun ini. Dia menyebut, ada perkiraan realisasinya di atas 50 dollar AS, yakni antara 58 dollar AS sampai 65 dollar AS per barrel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com