BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah sebentar lagi bakal menyelesaikan perundingan terkait divestasi 51 persen dengan PT Freeport Indonesia. Perundingan itu pun diharapkan rampung akhir bulan ini.
Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin selaku pemimpin dalam holding BUMN Tambang menyatakan proses perundingan divestasi itu sudah masuk tahap akhir.
"Ya kami hanya menangani divestasi, saat ini prosesnya sudah sampai ujung akhir," sebut Budi Gunadi kepada wartawan di Sentul, Bogor, Sabtu (14/4/2018).
Namun demikian, Budi Gunadi enggan menyampaikan detil proses akhir perundingan divestasi tersebut.
Baca juga: Inalum Minta Diskon 20 Persen Participating Interest Rio Tinto di Freeport
Sebelumnya diberitakan kalau Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menargetkan proses divestasi saham 51 persen PT Freeport Indonesia bisa rampung sebelum akhir April 2018 seperti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Arahan Bapak Presiden bahwa divestasi PT Freeport Indonesia kalau bisa selesai sebelum akhir April, sudah evaluasi dan sebagainya dan tentunya Kementerian ESDM IUPK-nya drafting final sudah selesai," ucap Jonan.
Divestasi merupakan salah satu dari empat poin kesepakatan antara pemerintah dengan PT Freeport Indonesia untuk kelangsungan usaha perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu di Indonesia.
Aturan mengenai divestasi saham tercantum dalam PP Nomor 1 Tahun 2017 tentang perubahan keempat Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.
Divestasi atau proses pelepasan 51 persen saham Freeport dipandang merupakan momentum bagi pemerintah untuk memperbaiki tata kelola sumberdaya alam.
Dengan demikian, rakyat Indonesia dapat menikmati kemakmuran dari sumber daya alam yang dimiliki.
Baca juga: Faisal Basri: Apa Untungnya Punya Freeport?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.