Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Ada Potensi Penguatan Rupiah

Kompas.com - 18/04/2018, 17:47 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah masih berada dalam zona pelemahan. Hingga Rabu (18/4/2018) siang, rupiah berada pada level Rp 13.777 per dollar AS. Angka tersebut melemah dibandingkan pada posisi pembukaan perdagangan hari ini, yakni Rp 13.773 per dollar AS.

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Doddy Zulverdi mengatakan, penguatan rupiah belum terjadi dengan cepat karena ada faktor musiman.

"Juga karena kalau dilihat data pembayaran kita secara musiman kuartal II 2018 current account deficit (defisit transaksi berjalan) kita lebih besar daripada kuartal sebelumnya," kata dia di Jakarta.

Selain itu, ada pula kebutuhan valas untuk impor dan pembayaran dividen yang secara musiman mengalami peningkatan. Sehingga, dampak meningkatnya keyakinan dan minat asing terhadap rupiah cenderung tertahan.

Baca juga: Kenaikan Peringkat RI oleh Moodys, Mengapa Rupiah Belum Menguat?

Tidak hanya itu, kondisi global juga masih ada ketidakpastian meskipun risiko perang dagang AS dan China telah mereda. Namun demikian, kondisi global juga masih belum tuntas karena munculnya faktor geopolitik di Timur Tengah.

"Dalam periode ini nilai tukar relatif stabil, menunjukkan ada support (dukungan) dari domestik. Tanpa itu bisa saja rupiah melemah lagi," sebut Doddy.

Dia mengungkapkan, permintaan valas untuk kebutuhan domestik, impor, dan pembagian dividen meningkat. Dengan demikian, nilai tukar rupiah dapat stabil.

Doddy pun menyebut, ada potensi penguatan nilai tukar rupiah. Ini terkait dengan masuknya Indonesia ke dalam Global Bond Index dan implikasi kegiatan ekonomi yang terus meningkat, sehingga kebutuhan dan permintaan atas aset domestik meningkat.

"Meskipun potensi penguatan kecil, tapi stabilitas bisa terjaga," ucap Doddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com