Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Zulkifli Hasan
Ketua MPR RI

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional.

Urgensi Reindustrialisasi

Kompas.com - 26/04/2018, 17:28 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Namun, ketika itu neraca perdagangan sektor nonmigas surplus 0,77 miliar dollar AS sehingga secara keseluruhan masih tercatat surplus.

Kondisi pada Februari pun masih tetap sama. BPS merilis hasil neraca perdagangan per Februari 2018 yang mengalami defisit sebesar 0,12 miliar dollar AS.

Melalui hasil ini, neraca perdagangan Indonesia sudah tiga kali mengalami defisit secara berturut-turut sejak akhir tahun 2017.

Risiko pahit lainnya, kondisi neraca perdagangan seperti itu membuat Indonesia mencatatkan net international investment position  negatif lebih dari 400 miliar dollar AS alias mempunyai net external liabilities atau benar-benar negara dengan neraca sebagai negara debitor.

Apa artinya? Artinya, jika ekspor kian melemah, terutama dari produk-produk industri manufaktur, kapasitas bayar utang Indonesia akan semakin melemah.

Hal itu terjadi mengingat di satu sisi tax ratio Indonesia sangat rendah dan sulit bertumbuh. Di sisi lain, kekuatan ekspor international Indonesia pun kurang menjanjikan dan semakin keropos (akibat deindustrialisasi).

Walhasil, kesempatan untuk mendapatkan devisa berlipat kian menjauh. Oleh karena itu, mengapa banyak pihak berpendapat bahwa utang Indonesia berada di atas fondasi ekonomi yang semakin keropos.

Untuk itu, tidak bisa tidak, pemerintah harus melakukan langkah-langkah yang sangat strategis untuk membangun ulang sektor industri kita (reindustrialisasi).

Pemerintah juga secara perlahan perlu membenahi kualitas pertumbuhan ekonomi nasional agar bisa dinikmati secara adil dan merasa oleh masyarakat, pun bisa membawa Indonesia semakin berdaya saing di kancah internasional. Semoga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com