Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Farmasi Phapros Mulai Garap Pasar Kosmetik dan Makanan

Kompas.com - 27/04/2018, 11:30 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com – Perusahaan yang bergerak dalam bidang farmasi dan alat kesehatan, PT Phapros Tbk mulai melebarkan lini bisnis baru di bidang kosmetik dan makanan.

Demi menambah portofilo baru ini, anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia itu merubah ruang lingkup perseroan, dengan menambah bisnis baru di dua bidang tersebut.

“Ruang lingkup sebelumnya belum mengakomodasi bisnis kosmetik dan makanan-minuman. Lalu masuk perubahan. Jadi sekarang tidak hanya obat dan alat kesehatan saja,” ujar Direktur utama Phapros Barokah Sri Utami, di Semarang, Kamis (26/4/2018) kemarin.

Barokah mengatakan, pasar kosmetik dan makanan merupakan peluang besar yang coba digarap agar perusahaan milik negara ini dapat tumbuh besar. Sektor kosmetik misalnya saat ini tidak hanya disukai perempuan, tapi juga pihak laki-laki.

Oleh karena itu, ingin perusahaannya makin besar dengan portofolio baru ini.

Baca juga : Phapros Bagi Dividen Total Rp 87,7 Miliar

“Kosmetik ini yang pakai tidak hanya perempuan. Laki-laki juga, dan itu potensi pasar yang besar,” ujarnya.

Untuk masuk di pasar kosmetik, sambung dia, tidak sesulit masuk di pasar farmasi ataupun alat kesehatan. Di sektor kosmetik, proses perizinan tidak terlampau sulit.

Namun demikian, dalam tahap awal ini, Pharpos tidak membebani target tinggi.

“Karena baru, target 1 persen. Registrasi kosmetik juga tak sulit, tidak seperti obat. Kami juga ingin menggempur kosmetik dari luar yang mudah masuk ke Indonesia,” ujarnya.

Rights Issue

Selain itu, Phapros dalam rencana kerja juga akan melakukan rights issue pertama senilai Rp 500 miliar. Aksi korporasi ini digunakan untuk pengembangan bisnis, salah satunya untuk melakukan akuisisi perusahaan farmasi.

Aksi itu juga ingin memantapkan strategi perseroan agar pertumbuhan tetap harus di kisaran dobel digit.

Baca juga : PT Phapros Targetkan IPO pada Semester I 2019

“Rights issue ini bagian aksi korporasi. Pertumbuhan harus double digit. Karena ingin besar, maka ingin dapat sumber dana produktif dengan penerbitan rights issue, dan itu sudah disetujui dalam RUPS,” ucap Barokah.

Direktur Keuangan Heru Marsono menambahkan, investasi Rp 500 miliar dari penerbitan rights issue dengan cara menerbitkan sekitar 207 juta lembar saham.

Namun dari Rp 500 miliar itu dana dari rights issue, hanya Rp 350 miliar saja yang akan direncanakan membuka bisnis yang baru.

“Kalau akuisisi perusahaan itu masih rahasia, masih belum boleh dibuka. Yang pasti perusahaan di Indonesia,” tambahnya. 

Kompas TV Pelemahan rupiah dalam beberapa waktu belakang membuat biaya produksi industri farmasi membengkak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com