Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara-negara Asia Tenggara Sepakat Percepat Pakta Perdagangan RCEP

Kompas.com - 29/04/2018, 13:45 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pemimpin negara-negara di kawasan Asia Tenggara telah sepakat untuk mempercepat terwujudnya pakta perdagangan bebas Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). Targetnya pakta tersebut bisa terwujud pada akhir tahun ini.

Percepatan RCEP sendiri sudah menjadi topik utama dalam agenda pertemuan negara-negara anggota ASEAN di Singapura, Sabtu (28/4/2018) lalu.

“Kami sangat berharap akan bisa mewujudkannya pada tahun ini, agar tidak ada agenda lain yang menginterupsi dan adanya pemilihan umum, dan perkara yang ada bisa terpengaruh,” ujar Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, sebagaimana dirangkum Kompas.com dari Bloomberg, Minggu (29/4/2018).

Jika pakta perdagangan bebas ini berhasil terwujud maka akan menciptakan salah satu blok ekonomi terbesar dunia. Cakupannya bisa mencapai sepertiga perekonomian dunia serta setengah dari populasinya.

Baca juga: Peredaran Produk Palsu di Asia Tenggara Kian Mengkhawatirkan

Adapun pakta perdagangan RCEP beranggotakan total 16 negara. Bebera di antaranya adalah negara-negara ASEAN, seperti Indonesia, Brunei, Malaysia, dan Singapura. Selain itu negara-negara yang memiliki kesepatakan perdagangan bebas dengan ASEAN juga ikut serta, seperti Australia, China, Jepang, dan Selandia Baru.

Satu halangan besar yang masih mengganjal terwujudnya pakta tersebut adalah syarat India. Negeri Sari itu meminta agar setiap kesepakatan untuk menurunkan tarif barang dan jasa, juga harus membuat warga negaranya bisa bebas bergerak melintasi batas.

India mengharapkan syarat itu dipenuhi demi menyebarkan para ahli-ahli teknologi informasi miliknya ke berbagai negara.

Lee juga menambahkan bahwa penyelesaian code of conduct kemaritiman terkait sengketa Laut China Selatan akan memakan cukup banyak waktu. Seperti diketahui wilayah laut yang diklaim oleh Beijing bersinggungan dengan wilayah milik beberapa negara ASEAN, yakni Malaysia, Filipina, serta Vietnam.

“Tapi ketimbang tidak mencoba, akan lebih baik jika kita menghabiskan waktu dengan pembicaraan yang berkontribusi membangun code of conduct tersebut. Berusaha menjaga agar tidak terjadi ketegangan,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com