Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Gebrakan Perry Warjiyo sebagai Pucuk Pimpinan Bank Indonesia

Kompas.com - 25/05/2018, 06:38 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sementara empat lainnya berupa instrumen pro growth meliputi relaksasi makroprudensial, mempercepat pendalaman pasar keuangan khususnya untuk pembiayaan infrastruktur, pengembangan sistem pembayaran untuk strategi nasional ekonomi dan keuangan digital, serta memperkuat akselerasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

Kemudian, langkah kedua yakni dengan meningkatkan koordinasi antara pemerintah dan Bank Indonesia untuk memperkuat stabilitas dan mendorong pertumbuhan. Koordinasi akan difokuskan untuk memperkuat dan mempercepat perbaikan di sektor riil, baik untuk mendorong pertumbuhan maupun untuk mengatasi defisit transaksi berjalan.

BI juga akan berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan untuk menguatkan stabilitas sistem keuangan. Dalam waktu dekat, kata Perry, BI bersama Kementerian Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dan OJK akan menggelar rapat koordinasi untuk menentukan langkah jangka pendek dalam memperkuat stabilitas.

"Juga dalam jangka panjang mendorong ekonomi sekaligus mengurangi transaksi berjalan," kata Perry.

Langkah terakhir, Perry berkomitmen bahwa BI akan memprioritaskan langkah-langkah untuk stabilisasi nilai tukar rupiah yang mengalami tekanan dari eksternal pada beberapa waktu terakhir. Khususnya sejak awal Februari.

Untuk jangka waktu dekat, kata Perry, BI akan memprioritaskan kebijakan moneter dalam menstabilkan kurs. Caranya dengan mengkombinasikan kebijakan suku bunga dan intervensi ganda.

BI belakangan telah menaikkan suku bunga menjadi 25 bps. BI juga akan lebih preentif dalam merespon kebijakan suku bunga.

Kedua, kata Perry, pihaknya akan terus melakukan intervensi ganda untuk stabilisasi kurs.

"Supply foreign exchange dan membeli SBN dari pasar sekunder. Tahun ini kami beli hampir Rp 50 triliun SBN yang dijual asing. Kami terus beli agar bisa lebih stabilkan kurs," kata Perry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com