Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Kementan Temukan Ini Saat Sidak Pasar di Palembang

Kompas.com - 25/05/2018, 15:31 WIB
Kurniasih Budi

Editor


KOMPAS.com - Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP), Agung Hendriadi, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ketersediaan pangan dan harga di Pasar Sako Mandiri, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (23/5/2018).

Saat inspeksi, Agung didampingi Kepala Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan, Muslim.

"Saya akan mengecek ketersediaan dan harga bahan pangan karena sangat penting untuk menjaga stabilisasi harga pangan dan pasokan, agar kebutuhan pangan masyarakat tercukupi," ujar Agung dalam siaran tertulis.

(Baca: Upaya Pemerintah Cegah Kenaikan Harga Pangan Jelang Lebaran

Sasaran pertama Agung adalah kios penjual daging.

"Berapa harga daging sekilo?" tanya Agung.

Menurut salah satu pedagang daging Pasar Sako Mandiri Firdaus, hanya pada awal Ramadhan permintaan naik sehingga harga juga ikut naik.

"Harga daging sapi sudah mulai turun dibanding awal Ramadhan. Minggu lalu masih sekitar Rp 150.000 per kilogram, sekarang berkisar Rp 130.000 hingga Rp 140.000," katanya.

Harga daging sapi di Pasar Daging musiman Peunayong, Kota Banda Aceh naik menjadi Rp. 160 ribu perkilogramnya, kenaikan harga ini terjadi karena menyambut tradisi hari Meugang (hari makan daging), padahal harga daging biasanya hanya Rp 130 ribu perkilogramnya.RAJAUMAR/KOMPAS.COM Harga daging sapi di Pasar Daging musiman Peunayong, Kota Banda Aceh naik menjadi Rp. 160 ribu perkilogramnya, kenaikan harga ini terjadi karena menyambut tradisi hari Meugang (hari makan daging), padahal harga daging biasanya hanya Rp 130 ribu perkilogramnya.

Lalu, Agung beranjak ke kios pedagang daging ayam.

"Berapa harga daging ayam per kilo?" tanya Agung.

Salah satu pedagang ayam Pasar Sako Mandiri, Evi, mengatakan harga ayam saat ini cenderung turun. Apalagi, stok daging ayam cukup banyak namun pembeli tidak banyak.

"Harga  daging ayam sudah turun, Pak. Beberapa hari lalu masih Rp 40.000 per kilogram, sekarang menjadi Rp 36.000. Ada kemungkinan bisa turun lagi karena stoknya banyak, tapi pembelinya kurang," ujarnya.

(Baca: Jelang Lebaran, Pemerintah Fokus Turunkan Harga Beras dan Daging)

Khawatir tak laku, pedagang tidak berani menaikkan harga daging ayam selama Ramadhan.

Evi dapat menjual 200 kilogram daging ayam setiap harinya dengan harga rerata Rp 36.000 per kilogram.

"Kami berjualan tidak mahal-mahal, takut sepi pembeli. Sedikit untung enggak apa-apa yang penting laku," katanya.

Sasaran sidak berikutnya adalah "Toko Amir" yang menjual telur.

"Berapa harga telur per kilo?" tanya Agung.

(Baca: Kurs Rupiah Melemah, Harga Daging dan Telur Ayam Melonjak)

Pedagang telur ayam Pasar Sako Mandiri, Agus, mengatakan harga telur ayam di awal Ramadhan memang sempat naik.

"Harga telur sudah turun, Pak dibanding dua hari yang lalu. Kalau semula Rp 22.000 kilogram, sekarang hanya Rp 21.500," katanya.

Ada pun bahan pangan lainnya, seperti bawang merah dijual Rp 32.000 per kilogram, bawang putih Rp 20.000 per kilogram, cabe merah keriting Rp 20.000 per kilogram, dan beras medium dibandrol dengan harga di bawah Rp 9.000 per liter.

Usai sidak di Pasar Mandiri Sako, Agung mengecek ketersediaan dan harga pangan di pasar ritel modern.

Kepala Badan Ketahanan Pangan, Agung Hendriadi, melakukan inspeksi mendadak ketersediaan pangan dan harga di pasar ritel modern di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (23/5/2018)Dok. Humas Kementan Kepala Badan Ketahanan Pangan, Agung Hendriadi, melakukan inspeksi mendadak ketersediaan pangan dan harga di pasar ritel modern di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (23/5/2018)

Petugas pengadaan barang di pasar ritel modern, Sigit, mengatakan harga daging ayam ras Rp 34.000 per kilogram dan telur Rp 21.500 per kilogram.

Sementara, harga daging kerbau beku dan daging sapi beku Rp 80.000 per kilogram. Sedangkan, harga daging sapi mencapai Rp 109.000 per kilogram.

Ketika melihat harga bawang merah dijual Rp 51.900 per kilogram, cabe merah keriting Rp 49.900, serta cabe rawit merah mendekati seratus ribu, Agung langsung bereaksi.

"Ini kenapa harganya mahal sekali? Di pasar tradisional harganya jauh lebih murah. Tolong segera harganya diturunkan, kasihan masyarakat kalau begini," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com