Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang IPO, Xiaomi Catatkan Kerugian Hingga 1 Miliar Dollar AS di Kuartal I 2018

Kompas.com - 11/06/2018, 17:22 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

HONGKONG, KOMPAS.com - Perusahaan smartphone Xiaomi mencatatkan kerugian lebih dari 1 miliar dollar AS pada tiga bulan pertama tahun ini.

Produsen gadget ini merilis laporan keuangannya sebagai salah persiapan pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) yang telah digagas sejak tahun 2014 lalu.

Perusahaan berusia 8 tahun ini telah memperhitungkan jumlah permintaan atas saham pada penawaran perdana mereka dan berencana menggunakan dana tersebut untuk melakukan ekspansi di luar China serta mengembangkan perangkat serta layanannya.

Dalam prospektus penawaran saham yang diterbitkan hari ini, Senin (11/6/2018), Xiaomi berencana untuk menggunakan 40 persen hasil dari penjualan sahamnya untuk membiayai ekspansi bisnisnya di pasar global.

Xiaomi merupakan salah satu perusahaan yang paling ditunggu tahun ini. Perusahaan tersebut menargetkan meraup dana hingga 10 miliar dollar AS dalam IPO. Angka ini akan menyaingi angka penjualan saham pertama Alibaba Grup saat melantai di pasar saham Amerika pada 2014 lalu.

"Di tahun 2018, perusahaan berencana untuk memperkuat pangsa pasarnya di Asia Tenggara, dan mulai memasuki pasar Eropa," ujar Xiaomi dalam keterangan tertulisnya, dikutip melalui Bloomberg.

Bulan lalu, Xiaomi telah membuka toko pertamanya di Paris. Senior Vice President Wang Xiang telah mengatakan berulang kali, pihaknya berencana untuk memulai penjualan smartphone di pasar AS dan bersaing dengan Apple.

Dalam prospektus tersebut juga tercatat, penjualan dari perangkat rumah pintar (smart home devices) dan layanan internet memiliki proporsi yang paling besar dari keseluruhan pendapatan kuartal pertama perusahaan.

Kira-kira, sebesar 31,8 persen dari pendapatan Xiaomi di tiga bulan pertama tahun ini berasal dari produk seperti pembersih udara skuter, dan layanan online melalui aplikasi. Kedua segmen tersebut berkontribusi sebesar 29 persen pada penjualan tahun 2017 lalu.

Adapun bisnis terbesarnya, smartphone, justru nyaris tidak mencatatkan laba pada kuartal pertama ini.

Penjualan smartphone mengalami penurunan menjadi 67,5 persen dari total penjualan perusahaan di kuartal I 2018 ini, jika dibandingkan dengan kuartal I 2017 yang mencapai lebih dari 70 persen.

Sebagai informasi, pada tahun 2016 Xiaomi meghadapi masa-masa sulit sebelum akhirnya kembali merangkak untuk mengembangkan bisnisnya di tahun 2017. Xiaomi mengambil langkah perbaikan bisnis dengan membenahi model penjualannya, serta mengembangkan bisnisnya di India dan bersaing dengan Samsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com