Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Lebaran Lebih Panjang, Sebaran Pemudik Via Udara Merata

Kompas.com - 13/06/2018, 21:21 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura II mendapati jumlah pemudik melalui pesawat terbang pada mudik Lebaran 2018 tidak terfokus pada satu atau dua hari saja, melainkan tersebar dalam beberapa hari.

Perubahan tren mudik angkutan udara disebabkan libur Lebaran 2018 yang lebih panjang dibandingkan tahun lalu.

"Pola pergerakan penumpang dan pesawat tahun ini lebih merata, tersebar, karena waktu liburnya cukup panjang. Tidak ada lonjakan atau spike yang terlalu signifikan pada H-3 atau H-2 yang biasanya selalu terjadi," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (13/6/2018).

(Baca: Pemudik Angkutan Udara Diprediksi Tumbuh 11 Persen Tahun Ini)

Menurut Awaluddin, realisasi pergerakan penumpang pada H-8 Lebaran yang jatuh pada Kamis (7/6/2018) lalu mencapai 204.000 penumpang.

Sementara, pada H-7, ada 206.000 jumlah pergerakan penumpang, disusul 204.000 penumpang pada hari berikutnya, kemudian turun di kisaran 195.000 sampai 198.000 penumpang.

Dari data yang dipaparkan, puncak arus mudik angkutan udara jatuh pada H-7 Lebaran.

Tahun lalu, puncak arus mudik jatuh pada H-2 Lebaran, di mana jumlah penumpang domestik yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta sebanyak 96.807 orang.

(Baca: Ketepatan Waktu Pesawat Selama Mudik Rerata 90 Persen)

"Kami memperkirakan untuk penerbangan di 15 bandara AP II tidak ada angka puncak lagi untuk mudik. Polanya lebih merata. Jadi tertingginya H-7 dan H-6 Lebaran, sehingga efektif karena sebaran penumpang tertata lebih rapi," ujar Awaluddin.

Ia memprediksi ada pertumbuhan jumlah penumpang pesawat pada musim angkutan Lebaran tahun ini sekitar 9 persen dibanding tahun lalu.

Sedangkan untuk pergerakan pesawatnya juga mengalami pertumbuhan kurang lebih 4,5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com