Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Defisit Bisa Ditekan jika Belanja Negara Efektif

Kompas.com - 28/06/2018, 14:20 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan defisit APBN bisa ditekan lebih kecil lagi jika belanja negara didesain secara efektif dan efisien.

Efektivitas belanja negara dapat berdampak pada penghematan dan semakin tepatnya penggunaan anggaran yang membuat kegiatan kementerian/lembaga tetap berjalan sebagaimana mestinya.

"Kami bayangkan, barangkali defisit APBN bisa ditekan lebih kecil lagi kalau makin akurat mendesain belanja negara," kata Sri Mulyani saat Sosialisasi Perpres Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah di Kementerian Keuangan, Kamis (28/6/2018).

Berdasarkan realisasi APBN per akhir Mei 2018, tercatat defisit anggaran mencapai Rp 94,4 triliun atau 0,64 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

(Baca: Hingga Mei 2018, Anggaran Negara Defisit Rp 94,4 Triliun)

Realisasi defisit anggaran untuk periode ini disebut Sri Mulyani lebih baik dari tahun sebelumnya, sekaligus mencerminkan penguatan dari kinerja pelaksanaan APBN secara menyeluruh.

Defisit anggaran per akhir Mei didapat dari selisih pendapatan negara sebesar Rp 685 triliun dan belanja negara sebesar Rp 779,5 triliun.

Berpijak dari situ, Sri Mulyani mengajak seluruh satuan kerja (satker) di masing-masing kementerian/lembaga untuk lebih teliti membuat perencanaan agar kegiatan dan anggaran yang dibuat berbanding lurus dengan realisasinya.

"Saya membayangkan kalau seluruh pengadaan barang lebih efisien, pada akhirnya jumlah belanjanya tidak sebanyak yang diundangkan, tapi tidak berarti pekerjaan dan pengadaannya tidak terjadi. Bisa saja penyerapannya 85 persen tapi seluruh pengadaan sudah dilakukan," kata Sri Mulyani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com