Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Melihat Kisah BNI yang Pernah Menjadi Bank Sentral pada 1946

Kompas.com - 05/07/2018, 12:58 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 72 tahun lalu, 5 Juli 1946, Bank Negara Indonesia (BNI) berdiri.

BNI merupakan bank milik pemerintah yang dulunya bank sirkulasi dengan kewenangan membuat dan mengedarkan alat transaksi.

Tanggal berdirinya BNI diperingati sebagai Hari Bank Nasional.

Sebagai bank komersial tertua di Indonesia yang pada saat ini memiliki  kurang lebih 914 kantor cabang di Indonesia dan luar negeri.

Kisah berdirinya BNI

Berdirinya Bank BNI tak terlepas dari perjuangan rakyat Indonesia memperjuangkan kemerdekaan.

Saat itu, ada keinginan mencapai perekonomian yang lebih baik, serta memiliki alat tukar yang mendukung sebuah transaksi.

Baca juga: Ini Dia Beragam Banjir Promo Menarik di HUT ke-72 BNI

Pada 19 September 1945, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk mendirikan sebuah bank.

Bank yang statusnya milik negara tersebut bertugas sebagai bank sirkulasi.

Pemerintah memberikan mandat kepada R.M. Margono Djojohadikoesoemo yang sebelumnya merupakan anggota Badan Penyidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Pada 9 Oktober 1945, dibentuk Yayasan Poesat Bank Indonesia, hingga akhirnya pada 5 Juli 1946, berdirilah bank sentral dengan nama Bank Negara Indonesia (BNI).

Poesat Bank Indonesia dengan Bank Negara Indonesia melebur menjadi satu.

Kesibukan Rakyat Menukarkan Uang Jepang Dengan Uang Republik di Kantor Pos Pasar Baru dan di Bank Negara Indonesia Menteng Raya Tgl 29 October 1946 Arsip Kompas Kesibukan Rakyat Menukarkan Uang Jepang Dengan Uang Republik di Kantor Pos Pasar Baru dan di Bank Negara Indonesia Menteng Raya Tgl 29 October 1946
Sebagai bank sentral atau bank sirkulasi, BNI mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama setelah beberapa bulan berdiri.

Baca juga: Cerita Lahirnya Rupiah dari Surabaya, Jakarta, hingga Yogyakarta

Oeang Republik Indonesia (ORI) merupakan mata uang pertama yang dihasilkan dan diedarkan pada 30 Oktober 1946.

ORI tampil dalam bentuk uang kertas dengan berisi tanda tangan Menteri Keuangan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com