Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bepergian ke Luar Negeri saat Dollar Mahal? Jalankan Jurus Hemat

Kompas.com - 07/07/2018, 11:30 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

 

Ketiga, kondisi defisit neraca perdagangan di mana nilainya mencapai 2,83 miliar dollar AS hingga bulan Mei year-to-date. Cadangan devisa juga terus tergerus karena tekanan terhadap rupiah yang terus menerus berlangsung.

Tiga faktor tersebut membuat otot rupiah melemah cukup signifikan terhadap dollar AS. Bagi para pengusaha, pelemahan rupiah yang terus berlanjut mau tidak mau akan diikuti dengan penyesuaian harga jual produk mereka.

Terlebih bila bahan baku produk banyak yang harus dibeli dari luar negeri memakai dollar AS. Risiko inflasi atau kenaikan harga akibat faktor rupiah pun menjadi semakin besar.

Nah, bila Anda saat ini tengah berencana pergi ke luar negeri untuk liburan atau keperluan, tentu saja mahalnya dollar AS bisa memengaruhi kecukupan anggaran.

Jangan khawatir, masih banyak jurus yang dapat Anda tempuh supaya harga dollar AS yang kian mahal tidak memberatkan isi kantong. Dus, acara bepergian ke luar negeri pun bisa Anda lakukan dengan nyaman sesuai rencana.

Simak beberapa tips ala HaloMoney.co.id berikut ini:

1. Ubah negara tujuan

Apabila masih memungkinkan untuk mengubah tujuan negara yang akan Anda kunjungi, mengapa tidak? Anda bisa memilih bepergian ke negeri-negeri di mana nilai tukar mata uang mereka terhadap rupiah tidak terlalu mahal atau masih terjangkau oleh isi kocek. Langkah ini paling masuk akal ketimbang memaksakan pergi dengan kondisi anggaran traveling yang mepet.

Masih banyak, kok, negeri tujuan lain yang menarik untuk destinasi wisata. Misalnya, negeri-negeri di kawasan Asia Timur, Asia Selatan, dan lain sebagainya. Bila ingin sedikit lebih jauh ke benua Eropa atau Amerika, Anda bisa menimbang ke negeri yang tidak memakai dollar AS sebagai mata uang utama.

2. Atur ulang budget dan itinerary

Bagaimana bila destinasi traveling sudah tidak bisa diubah? Tiket pergi pulang sudah dibeli. Jadi, dollar mahal atau murah, akan mubazir bila Anda tidak jadi berangkat. Tenang, Anda masih bisa berhemat dengan mengecek lagi pengaturan budget selama bepergian dan penyesuaian itinerary.

Anggaplah tadinya Anda hendak berkeliling hingga ke 10 tempat selama sekian hari di tempat tujuan tersebut. Anda bisa mengubahnya menjadi 6 tujuan saja sehingga kebutuhan pengeluaran selama di negara tujuan bisa kamu kurangi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Whats New
Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com