Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Indonesia Kembali Ekspor Bawang Merah ke Singapura

Kompas.com - 10/07/2018, 18:17 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

Sentra bawang merah tersebar di Nganjuk, Malang, Probolinggo, Bojonegoro, Sumenep, Sampang, Pamekasan, Mojokerto, hingga Bondowoso.

Dinas pertanian Jawa Timur tengah berkonsentrasi untuk menyuplai varietas Super Philip yang berstandar ekspor.

Baca juga: FAO Apresiasi Kinerja Kementan Memajukan Industri Pertanian

“Sedangkan untuk mendukung program ekspor, kami siap suplai dari sentra yang banyak mengembangkan varietas Super Philip yaitu Nganjuk, Probolinggo, hingga Bondowoso," ujar Hadi.

Dengan suksesnya ekspor bawang merah dari Jawa Timur ini, Dinas Pertanian Propinsi Jawa Timur meyakini perekonomian di daerahnya akan stabil.

"Kebijakan Pemprov Jawa Timur sangat jelas, kami akan terus maksimalkan produksi bawang merah lokal untuk menjaga agar inflasi stabil. Kami juga sangat mendukung upaya peningkatan ekspor bawang merah seperti hari ini. Alhamdulillah kebijakan ini sangat selaras dengan Pusat," katanya.

Suwandi dalam penutupan sambutannya juga menekankan bahwa dengan terlaksananya ekspor bawang ini membuktikan bahwa Kementan tidak hanya berhasil mewujudkan swasembada, akan tetapi juga mewujudkan kedaulatan bawang merah.

Ia berharap, pada 100 tahun indonesia merdeka yakni pada 2045 Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia.

Komitmen kembangkan pertanian

Pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla terus berkomitnen untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani. 

Kedaulatan pangan tersebut artinya mampu mencukupi pasokan dari produksi sendiri dan bukan dari impor.

Guna mewujudkan visi tersebut, sesuai arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, sejak  2015 Kementerian Pertanian giat memantapkan sentra produksi dan memperluas kawasan pertanian, khususnya di luar Pulau Jawa dan wilayah perbatasan.

Sejalan dengan hal tersebut, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian juga terus memperkuat kawasan kawasan bawang dan cabai, baik di Jawa dan perluasan wilayah di luar Pulau Jawa seperti Solok, Tapin, Enrekang, Bima, Lombok Timur dan lainnya.

Stop impor

Petani bawang merah di Lambu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat sedang menyiram tanaman bawang merah menggunakan boru, Senin (4/3/2013). Sebagian petani bawang merah di Lambu mulai beralih dari penggunaan benih umbi menjadi benih biji yang hemat biaya produksi dan memberikan panen lebih banyak.  

KOMPAS/CORNELIUS HELMY HERLAMBANG Petani bawang merah di Lambu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat sedang menyiram tanaman bawang merah menggunakan boru, Senin (4/3/2013). Sebagian petani bawang merah di Lambu mulai beralih dari penggunaan benih umbi menjadi benih biji yang hemat biaya produksi dan memberikan panen lebih banyak.

Hasilnya mulai terlihat, dimana pada 2016, Pemerintah telah menghentikan total impor bawang merah dan sejak 2017 ekspor ke beberapa negara tetangga.

Sebelumnya, pada 2014, Indonesia masih impor bawang merah mencapai 74.903 ton dan 2015 impor menurun drastis menjadi 17.428 ton.

Capaian ini diperkuat dengan data BPS yang menyebutkan pada 2017, ekspor komoditas hortikultura naik tajam, khususnya untuk komoditas bawang merah yg mencapai 7.750 ton atau naik 93,5 persen dibandingkan 2016 yang hanya 736 ton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com