Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Targetkan Produksi Minyak di Lapangan Banyu Urip Naik Jadi 220.000 BPH

Kompas.com - 11/07/2018, 15:12 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (persero) menargetkan produksi minyak di Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu bisa menghasilkan 220.000 barel per hari (bph) pada 2019. Saat ini lapangan tersebut baru bisa menghasilkan 200.000 barel per hari.

"Di Banyu Urip kami memang rencana akan menambah sampai 220 (bph). Tahun ini, arahannya gitu," ujar Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (11/7/2018).

Baca: Banyak Masalah, Produksi Minyak Pertamina Tak Capai Target

Syamsu menambahkan, meski target produksinya dinaikkan, tidak ada peningkatan fasilitas produksi di lokasi tersebut. Menurut dia, cadangan minyak yang terdapat di lapangan Banyu Urip saat ini memungkinkan bagi perseroan untuk mencapai target produksi.

"Kita optimalkan yang existing, tapi kan harus realible dan aman. Pemerintah kan minta gitu. Tidak ada penambahan fasilitas, secara safety masih diizinkan," kata Syamsu.

Sekadar informasi, lapangan Banyu Urip ini memiliki cadangan minyak sebanyak 729 juta barel. Produksi saat masa kontrak kerja sama berlaku hingga 2035. Selain minyak, lapangan ini juga menghasilkan gas.

Produksi lapangan migas ini dimulai sejak 2008. ExxonMobil Cepu Ltd memiliki 45 persen saham sementara sisanya dari PT Pertamina EP Cepu.

Lapangan migas ini merupakan area produksi minyak berisiko tinggi, sebab minyak yang diangkat mengandung banyak gas. Dari gas yang turut terangkat ke permukaan, sebagian besar merupakan gas CO2 yang berbahaya ketika dihirup oleh manusia.

Oleh sebab itu, lapangan ini menggunakan standar keamanan dan keselamatan kerja sangat tinggi untuk melindungi pekerjanya serta masyarakat sekitarnya, terutama di daerah ring 1 yang jaraknya hanya sekitar lima menit berkendara dari area lapangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com