Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manajemen Data di Dunia Teknologi Finansial

Kompas.com - 19/07/2018, 12:51 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Baru-baru ini dunia digital gempar dengan skandal data Facebook dan Cambridge Analytica. Privasi banyak pengguna Facebook terlanggar karena data pribadi mereka diakses dan
dikumpulkan oleh pihak ketiga, yaitu Cambridge Analytica.

Diduga data tersebut disalahgunakan dalam berbagai kampanye politik. Ini mendorong Eropa untuk mengimplementasikan GDPR (General Data Protection Regulation) di negara-negara Uni Eropa (EU).

Tapi apakah keamanan data hanya menjadi masalah di negara-negara Barat? Tidak.

Saat beraktivitas online, sering Anda harus menyerahkan informasi pribadi. Misalnya, saat belanja online kita bisa diminta mengisi nama lengkap, alamat pengiriman, juga metode dan
informasi pembayaran.

Bayangkan, bila data sensitif seperti informasi kartu kredit Anda atau detail akun bank mudah diakses oleh pihak yang tidak berkepentingan. Pribadi-pribadi tersebut bisa menyalahgunakan data Anda.

Keamanan data pribadi Anda sangat penting, terlebih lagi saat menggunakan platform teknologi finansial (tekfin) yang semua kegiatannya berhubungan dengan informasi keuangan.

Jadi risiko apa saja yang perlu diperhatikan konsumen sewaktu menggunakan platform tekfin? Dan bagaimana cara platform tekfin mengelola dan menjaga keamanan data pribadi pengguna? Apa Saja Risiko terhadap Data Anda?

Tekfin mencakup banyak layanan, termasuk e-wallet, payments, remittance, dan peer-to-peer
(P2P) lending.

Tekfin menjanjikan produk keuangan yang semakin bervariasi, layanan yang efisien, serta biaya operasional yang lebih rendah karena sifat tekfin yang berbasis online.

Potensi besar tekfin bagi industri keuangan mulai melahirkan berbagai kerja sama di antara
startup tekfin dan institusi keuangan konvensional. Banyak hal positif yang terjadi karena sinergi institusi konvensional dan tekfin, namun cybersecurity yang kuat sangat penting untuk
mencegah efek samping dari banyaknya sinergi ini. Semakin terhubung sistem IT berbagai
institusi keuangan, maka semakin rentan sistem IT-nya.

Bayangkan, setiap integrasi antar penyedia jasa sebagai jembatan di antara dua istana yang
berdampingan. Walaupun mungkin kedua istana ini memiliki pertahanan yang tinggi, jembatan
tersebut adalah titik paling rentan yang dapat diserang oleh musuh. Karena itu, keamanan
koneksi jembatan ini wajib dimiliki oleh perusahaan tekfin.

Mengikuti analogi di atas, setiap penyedia jasa harus memastikan bahwa ‘istana’ mereka
terlindungi dari serangan jenis apapun. Mereka harus memastikan data pribadi Anda (yang
lebih sering disebut PID: Personal Identifier Data) disimpan dengan baik. Akses apapun
terhadap data pribadi Anda harus diberikan melalui jalur yang aman, tanpa bisa dilihat oleh
pihak yang tidak berkepentingan.

Sebagai konsumen, Anda juga harus awas akan bagaimana sebuah platform menyimpan data Anda dan bagaimana mereka menggunakan data tersebut. Seiring majunya teknologi dan semakin automated sistem IT, maka semakin penting cybersecurity.

Sistem yang terdesentralisasi dan terintegrasi berisiko karena masalah di satu area dapat menyebar ke mana-mana, sedangkan data keuangan adalah informasi yang berharga bagi para hacker.

Implementasi Cybersecurity dan Keamanan Data dalam Tekfin

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

Whats New
Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Whats New
Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Whats New
Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Whats New
Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Whats New
Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Pertumbuhan Upah Lambat, 29 Persen Pekerja AS Kesulitan Memenuhi Kebutuhan

Pertumbuhan Upah Lambat, 29 Persen Pekerja AS Kesulitan Memenuhi Kebutuhan

Whats New
Strategi BNI di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga dan Inflasi

Strategi BNI di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga dan Inflasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com