Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dollar AS Tembus Rp 14.500, Darmin Sebut Pemerintah dan BI Tidak Berdiam Diri

Kompas.com - 20/07/2018, 17:22 WIB
Ihsanuddin,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pelemahan rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat tak perlu dianggap sebagai kejadian luar biasa. Sebab, menurut Darmin, pasar keuangan sudah bergejolak sejak beberapa hari terakhir.

Tepatnya setelah Gubernur Bank Sentral Amerika, Jerome Powell, menyatakan akan menaikkan suku bunga untuk mengimbangi inflasi.

"Jadi perubahan harian memang kadang agak tinggi tapi tidak perlu menganggap sesuatu yang luar biasa terjadi," kata Darmin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (20/7/2018).

Hal ini disampaikan Darmin menanggapi nilai tukar rupiah terhadap dollar yang sudah menembus level Rp 14.500. Jakarta Interspot Dollar Rate Bank Indonesia mencatat, nilai tukar rupiah menembus level Rp 14.520 per dollar Amerika Serikat.

Baca juga: IHSG Naik Tipis, Rupiah Melemah Tembus Rp 14.500 Per Dollar AS

Darmin memastikan pemerintah dan Bank Indonesia (BI) tidak berdiam diri. Sebab, sudah ada rumusan kebijakan untuk mengantisipasi ketidakpastian global. Salah satunya mengurangi impor dan mendorong ekspor.

Ia mencontohkan, salah satu kegiatan yang bisa didorong adalah implementasi mandatori biodiesel. Sebab, kegiatan tersebut bisa mempertahankan jumlah devisa.

"Kita bisa mengurangi impor kita tanpa merugikan kita sendiri, caranya gimana, ya naikkan penggunaan biodiesel sehingga penggunaan solar impornya turun," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com