Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer: Terminal Khusus Maskapai Murah hingga Freeport

Kompas.com - 24/07/2018, 07:38 WIB
Erlangga Djumena

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah bakal mengembangkan Low Cost Carrier Terminal (LCCT) sebagai upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Indonesia.

Keberadaan terminal khusus untuk maskapai berbiaya rendah tersebut dinilai bisa mendorong pertumbuhan wisatawan.  Rencananya Terminal 2 di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang digadang-gadang sebagai tempat mendaratnya maskapai berbiaya murah atau Low Cost Carrier (LCC).

Berita tersebut mendapatkan perhatian cukup banyak dari para pembaca.

Selain soal terminal khusus untuk maskapai berbiaya rendah, masalah Freeport masih menarik pembaca.

Berikut 5 berita populer di kanal Ekonomi Senin (23/7/2018)

1. Terminal 2 Bandara Soetta Akan Dikhususkan untuk Maskapai Berbiaya Rendah

Kementerian Pariwisata terus berupaya menggandeng berbagai pihak untuk mencapai target 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman). Baru-baru ini, PT Angkasa Pura II telah berkomitmen untuk mengembangkan Low Cost Carrier Terminal (LCCT) di Indonesia.

Rencananya Terminal 2 di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang digadang-gadang sebagai tempat mendaratnya maskapai berbiaya murah atau Low Cost Carrier (LCC).

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebut mendapat titah dari dari Presiden Joko Widodo untuk memiliki LCCT dalam sebulan.

"Saya sudah bertemu Pak Awaluddin (Dirut PT Angkasa Pura II). Kami sudah sepakat LCCT paling mungkin di terminal 2 Bandara Soekarno Hatta,” kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.

Baca selengkapnya: Terminal 2 Bandara Soetta Akan Dikhususkan untuk Maskapai Berbiaya Rendah

2. Freeport, Freeport, dan Freeport lagi

Pasca-Head of Agreement (HoA) yang ditandatangani oleh Inalum, Freeport McMoran, dan Rio Tinto pada Kamis 12 Juli 2018 muncul, demikian banyak respons dari berbagai kalangan yang pada intinya "membingungkan" lawan dan kawan.

Bagaimana tidak membingungkan bila keterangan dari seorang pejabat yang mengatakan bahwa HoA itu sudah di-locked dan Pejabat lainnya berkata HoA itu tidak mengikat.

Belum lagi demikian banyak pendapat yang dilontarkan oleh para "ahli" dan atau "pengamat" pertambangan dan banyak lagi lainnya yang sulit untuk dapat dilacak garis atau benang merahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com