Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Pasokan Cukup, Harga Cabai Jelang Idul Adha Terkendali

Kompas.com - 25/07/2018, 11:04 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian terus memantau perkembangan harga aneka cabai secara nasional menjelang hari raya Idul Adha.

Berdasarkan pantauan Sub Direktorat Aneka Cabai dan Sayuran Buah Dirjen Hortikultura, pasokan cabai cukup sehingga harga relatif stabil.

“Saya sendiri memantau langsung di Kalimantan Barat, harga dan pasokan cabai di sana aman, tidak seperti yang diberitakan selama ini,” ujar Kepala Sub Direktorat (Subdit) Aneka Cabai dan Sayuran Buah Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Mardiyah Hayati dalam pernyataan tertulis, Rabu.

Senin (23/7/2018) lalu, harga cabai merah keriting di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur Rp 18.000/kilogram (kg), cabai rawit merah Rp 38.000/kg, dan cabai besar Rp 24.000/kg.

Baca juga: Setelah Telur, Harga Cabai Rawit Mulai Naik

“Jadi kami bisa simpulkan harga dan pasokan cabai sebenarnya sangat aman,” ujar dia.

Produksi cabai Juli-Agustus surplus

Kebun cabai di Papua Barat.Dok Humas Kementerian Pertanian Kebun cabai di Papua Barat.

Produksi cabai jelang  lebaran Idul Adha yang akan jatuh pada 22 Agustus 2018, dinilai  lebih dari cukup.

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Ditjen Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto mengatakan, pertanaman cabai di sentra-sentra produksi seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur saat ini sangat baik.

Pemerintah melakukan monitoring dan pengaturan pola tanam cabai agar produksi bisa berlangsung terus menerus.

“Tiga hingga empat bulan sebelum Idul Adha kami sudah persiapkan pertanaman cabainya,” ujar Prihasto.

Baca juga: Geliat Hortikultura di Papua Barat

Berdasarkan Data Ditjen Hortikultura, luas tanam cabai periode Maret hingga April 2018 mencapai 21.000 sampai 23.000 hektar.

Ketersediaan cabai rawit pada Juli-Agustus 2018 mencapai 79 - 82 ribu ton, sedangkan untuk cabai besar sebanyak 101-105 ribu ton.

Pada periode tersebut kebutuhan diperkirakan 70.000 hingga 74.000 ton untuk cabai rawit dan 93.000 hingga 97.000 ton untuk cabai besar.

"Artinya terdapat surplus produksi cabai yang cukup besar pada saat memasuki Idul Adha nanti," ujar dia.

Harga cabai sempat turun

Ilustrasi: Cabai merah keriting dan cabai rawit merah di Pasar Sukatani Deppen Depok.KOMPAS.com/IWAN SUPRIYATNA Ilustrasi: Cabai merah keriting dan cabai rawit merah di Pasar Sukatani Deppen Depok.
                                                                                                                                                                                                  Hasil pemantauan Kementerian Perdagangan (Kemendag) awal Juli lalu harga cabai rawiit bahkan sempat turun drastis.

Kondisi itu membuat pedagang merelakan cabainya dijual di harga Rp 6.000/kg ketimbang busuk.  Padahal, sebelumnya harga cabai di sejumlah pasar mencapai Rp 22.000/kg.

Namun ketika itu Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memastikan, anjloknya harga cabai di sejumlah pasar tidak akan berlangsung lama.

Dia juga menegaskan turunnya harga cabai rawit bukan disebabkan adanya impor.
"Diharapkan ini hanya terjadi beberapa hari saja. Enggak ada (impor cabai rawit yang masuk)," kata Enggar ketika itu di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/7/2018) lalu.

Petani Jamin Suplai Cabai Aman

Pertanian cabai dan bawang di Minahasa, Sulawesi UtaraDok. Humas Kementan Pertanian cabai dan bawang di Minahasa, Sulawesi Utara

Subdit Aneka Cabai dan Sayuran Buah Ditjen Hortikultura Kementan memberi catatan untuk komoditas bawang merah, cabai merah besar, dan cabai rawit hijau karena adanya selisih harga petani dengan harga eceran di atas 100 persen.

Selisih harga petani dengan harga eceran bawang merah 131,1 persen, cabai merah besar 133,4 persen, dan cabai rawit hijau 110,3 persen.

Sementara, komoditas cabai merah keriting dan cabai rawit merah perlu diwaspadai karena selisih harga petani dengan eceran di atas 50 persen, masing-masing 87,2 persen dan 71,7 persen.

Petani menjamin pasokan cabai dari sentra-sentra produksi lancar.

Baca juga: Pasokan Sayuran Ibukota Dioptimalkan dari Bantaran Kanal Banjir Timur

“Masyarakat tidak perlu khawatir dengan pasokan cabai segar. Kami jamin akan terus mensuplai penuh ke pasar induk dan beberapa pasar di kota besar. Kami juga sudah kerja sama dengan jaringan Alfamidi untuk membantu masyarakat mendapatkan cabai segar,” ujar  Ketua Gapoktan Mujagi Kabupaten Cianjur yang juga Sekretaris Asosiasi Champion Cabai Indonesia Suhendar.

Kelompok petani cabai mengapresiasi usaha pemerintah menjaga stabilisasi pasokan dan harga.

“Sebagai petani, jujur kami tidak ingin memberatkan konsumen. Yang penting harga di petani dan konsumen bisa stabil,” ujar dia.

Data perbandingan harga cabai dan bawang di tingkat petani, grosir, dan eceran (rata-rata pasar retail DKI Jakarta) per Senin (23/7/2018) terpantau masih terkendali:

1. Bawang Merah Rp 13.200,-/kg (petani), Rp 18.000,-/kg (grosir), Rp 30.511,-/kg (eceran).

2. Cabai Merah Besar Rp 17.667,-/kg (petani), Rp 24.000,-/kg (grosir), Rp 41.232,-/kg (eceran).

Buruh tani memanen cabai rawit di Desa Perbawati, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (8/12/2016).KOMPAS.com/BUDIYANTO Buruh tani memanen cabai rawit di Desa Perbawati, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (8/12/2016).

3. Cabai Merah Keriting Rp 19.469,-/kg (petani), Rp 18.000,-/kg (grosir), Rp 36.441,-/kg (eceran).

4. Cabai Rawit Merah Rp 34.571 (petani), Rp 38.000,-/kg (grosir), Rp 59.372,-/kg (eceran).


5. Cabai Rawit Hijau Rp 19.300,-/kg (petani), Rp 20.000,-/kg (grosir), Rp 40.581,-/kg (eceran).


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com