Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Miftah Sabri
CEO Selasar Indonesia

CEO Selasar Indonesia

Blok Rokan dan Bagi Hasil untuk Riau

Kompas.com - 07/08/2018, 10:47 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PEMERINTAH akhirnya menunjuk PT Pertamina (Persero) sebagai pemenang Blok Minyak dan Gas (Migas) Rokan. Dengan hasil itu, Pertamina berhak mengelola Blok Rokan setelah kontrak Chevron Pacific Indonesia habis pada 2021.

‎Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan, setelah mengevaluasi dua proposal yang diajukan Pertamina dan Chevron, pemerintah menetapkan Pertamina sebagai operator Rokan dari 2021 sampai 2041.

Dengan demikian, nantinya negara bisa mendapatkan bagi hasil minyak dan gas bumi rata-rata sebesar 48 persen selama 20 tahun. Sisanya milik kontraktor yang ada di blok tersebut, termasuk Pertamina.

Bagi hasil tersebut juga ada tambahan diskresi dari Menteri ESDM sebesar 8 persen. Bonus tanda tangan mencapai 783 juta dollar AS atau Rp 11,3 triliun. Kemudian pendapatan negara 20 tahun ke depan 57 miliar dollar AS atau Rp 825 triliun. Adapun Pertamina akan mengelola Blok Rokan hingga 2041.

Selama semester I tahun 2018, lifting Rokan sebesar 207.148 barrel per hari (bph). Ini masih di bawah dari target 213.551 bph.

Baca juga: Pertamina Siap Investasi 72 Miliar Dollar AS di Blok Rokan

Hingga akhir tahun, SKK Migas memprediksi lifting minyak Rokan di akhir 2018 akan mencapai 205.952 barrel per hari (bph). Bagi hasil minyak untuk Pertamina sekitar 52 persen dari produksi kotor.

Namun, penghematan itu bisa saja lebih besar jika produksi meningkat. Adapun untuk meningkatkan produksi, bisa menggunakan teknologi tingkat lanjut (Enhanced Oil Recovery/EOR).

Dengan demikian, persediaan energi di Indonesia bisa lebih terjamin. Saat ini saja, Indonesia mengimpor minyak mentah sekitar 400.000 bph. Kalau berkurang 100.000 bph, itu sudah cukup lumayan untuk mengurangi ketergantungan impor dan keamanan suplai bisa semakin membaik.

Blok Rokan nantinya juga bisa dikelola di seluruh kilang milik Pertamina, walaupun prioritas kilang yang akan mendapatkan pasokan minyak Rokan adalah Duri dan Kilang Balongan.

Lebih dari itu, pengelolaan Blok Rokan oleh PT Pertamina (Persero) ternyata juga bisa memberi dampak pada devisa negara. Pasalnya, Blok Rokan bisa meningkatkan produksi minyak bumi Pertamina, sehingga angka impor bisa diturunkan.

Konon penghematan devisa tersebut sudah disampaikan dalam proposal pertamina saat bersaing dengan Chevron tempo hari. Kalkulasinya, penghematan devisa bisa mencapai sekitar 4 miliar dollar AS per tahun, serta menurunkan biaya produksi hilir secara jangka panjang.

Mengapa bisa demikian? Karena karakteristik minyak di Blok Rokan sudah sesuai dengan konfigurasi kilang nasional sehingga produksi minyak Blok Rokan juga bisa diolah di dalam negeri, yakni di Kilang Balongan, Dumai, Plaju, dan Balikpapan dan lainnya.

Baca juga: Pemerintah Serahkan Blok Rokan Ke Pertamina

Sementara itu, guna mempertahankan produksi, Pertamina dalam proposal juga menyampaikan akan memanfaatkan teknologi tingkat lanjut (Enhanced Oil Recovery/EOR). Teknologi semacam ini telah diterapkan di lapangan-lapangan migas Pertamina, seperti di Rantau, Jirak, Tanjung yang dikelola Pertamina EP.

Teknologi lainnya yang akan menopang produksi adalah steamflood. Konon pertamina juga mengklaim sudah berhasil menerapkan teknologi itu di lapangan PHE Siak.

Hasil tersebut tentu menjadi buah manis bagi Pemerintah dan Pertamina. Lalu bagaimana nasib Riau, sebagai provinsi di mana Blok Rokan terletak. Tentu akan ada kenaikan selama lifting-nya naik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com