Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telkomsel Luncurkan Teknologi Pendeteksi Ikan untuk Kapal Nelayan

Kompas.com - 28/08/2018, 10:38 WIB
Andi Hartik,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - PT Telkomsel bekerjasama dengan PT Sisfo Indonesia meluncurkan teknologi berupa vessel monitoring solution (VMS) dengan teknologi hibrid untuk para nelayan. Teknologi itu mampu mengidentifikasi keberadaan ikan di laut dan sebagai panic button atau distress solution jika posisi kapal dalam keaadaan darurat.

VP Sales dan Marketing Area Jawa Bali PT Telkomsel Selular, Ericson Sibagariang mengatakan, peluncuran teknologi itu sebagai upaya untuk mendigitalisasi sektor kapal perikanan.

"Ini menjadi awal kita untuk mengimplementasikan dan kita terbuka untuk mengembangkan layanan ini supaya lebih efektif," katanya di Pantai Sendang Biru, Kabupaten Malang bagian selatan, Senin (27/8/2018).

Dia mengatakan, dengan adanya teknologi itu, nelayan bisa terbantu dalam banyak hal. Salah satunya adalah menentukan lokasi untuk menangkap ikan.

Baca juga: Lewat E-Commerce, Pemuda Ini Perjuangkan Kesejahteraan Nelayan

Para nelayan tidak lagi harus mencari keberadaan ikan. Sebab melalui teknologi itu, keberadaan ikan sudah diketahui. Sehingga kapal nelayan tinggal menuju ke lokasi keberadaan ikan dan melakukan penangkapan.

"Mencari ikan ternyata sudah ada petunjuk digitalnya. Mudah - mudahan sekali lagi layanan ini bermanfaat bagi semuanya," katanya.

Direktur Utama PT Sisfo Indonesia, Nirwan Harahap mengatakan teknologi itu memiliki berbagai fitur untuk membantu kerja nelayan di tengah laut. Selain untuk mendeteksi keberadaan ikan dan panic button, teknologi itu juga menyediakan layanan komunikasi antar kapal.

Selain itu, juga ada fitur tracking untuk memonitor posisi dan pergerakan kapal, fitur log book yang memungkinkan nelayan bisa melaporkan posisi kapal dan hasil tangkapan dan weather information untuk memberikan informasi perkiraan cuaca.

"Potensi laut ini sangat luar biasa. Sudah kodratnya jadi bangsa bahari. Kita harus benar - benar mengupayakan supaya seluruh ekosistem yang ada di laut, kita juara," jelasnya.

Ketua Paguyuban Nelayan Rukun Jaya, Umar Hasan menyampaikan, teknologi itu mampu membantu aktivitas nelayan di tengah laut.

"Berguna untuk nelayan laut. Disini kan fenomena alamnya kan gelombang tinggi. Kalau terjadi sesuatu di laut cepat dievakuasi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com