Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Minta Perusahaan Pembayaran Asing Ikuti Aturan Indonesia

Kompas.com - 14/09/2018, 05:50 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia meminta perusahaan pembayaran asing untuk mengikuti aturan yang berlaku di Indonesia. Sebab, BI baru-baru ini menemukan transkasi pembayaran asing pada toko (merchant) yang menfasilitasi para wisatawan mancanegara di Bali.

Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Onny Widjanarko menyebutkan, perusahaan asing tersebut belum melakukan kerja sama dengan perusahaan penyelenggara jasa sistem keuangan (PJPS) lokal sesuai dengan aturan yang telah ditentukan dengan BI. Atau, jika sudah bekerja sama dengan perusahaan lokal, perusahaan pembayaran asing juga harus terhubung dengan bank lokal kategori BUKU 4.

"Selama ini case-nya ada 2 macam, sudah kerja sama dengan domestik tapi belum ada bank BUKU 4-nya, atau belum kerja sama sama sekali," ujar dia ketika memberi penjelasan kepada awak media di Gedung BI, Kamis (13/9/2018).

Dia menjelaskan, untuk PJPS asing yang sama sekali belum menggandeng perusahaan lokal telah dihentikan sistem transaksinya. Dia juga mengarahkan agar mereka sesegera mungkin melakukan kerja sama dengan perusahaan switching domestik.

Baca juga: Ada GPN, 2 Perusahaan AS Ini Berpotensi Kehilangan Rp 5,7 Triliun

"Jadi sekarang diarahkan ke kerja sama kalau bisa tahun ini sudah beres. Jadi turis tetap bisa datang dan bisa menggunakan instrumen dari luar yang kerja sama dengan dalam negeri," jelas dia.

Namun, Onny tidak merinci lebih jauh perusahaan pembayaran apa saja yang telah masuk dan beroperasi di Indonesia.

Selain itu, dia juga menegaskan agar transaksi pembayaran yang dilakukan oleh setiap wisatawan mancanegara dari PJPS asing tersebut dilakukan dengan mata uang rupiah yang telah dikonversi.

"Nanti untuk konversi, ada fee yang bisa dibagi antara yang di luar dan di dalam (negeri) jadi fair bisnisnya," ujar dia.

Dengan bekerja sama dengan perusahaan pembayaran dalam negeri, maka transaksi perusahaan pebayaran asing akan terhubung dengan sistem GPN. Sehingga, seluruh transaksi yang dilakukan dapat dimonitor dari dalam negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com