Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Minapadi Dinilai Terbukti Tingkatkan Hasil Panen Petani

Kompas.com - 20/09/2018, 19:31 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Tidak adanya penggunaan pupuk kimia, secara otomatis memangkas biaya perawatan yang diperlukan untuk pembelian pupuk.

Adapun biaya pemeliharaan ikan tidak memerlukan biaya yang tinggi. Selain ikan dibiarkan memakan binatang-binatang kecil yang ada di lahan minapadi, sesekali mereka diberi pakan pelet yang dapat dibuat secara mandiri.

"Pakan mandiri menggunakan bahan-bahan lokal, seperti bungkil kelapa sawit, tepung ikan lokal, tepung keong, dedaunan, kacang-kacangan, semua kekuatannya baham baku lokal dan dibuat oleh masyarakat," kata Slamet.

Hal ini diharapkan dapat menekan ongkos pemeliharaan ikan oleh petani di lahan minapadi.
Semua jenis ikan dapat dimanfaatkan untuk sistem minapadi ini, tidak ada jenis-jenis ikan khusus.

"Prinsipnya, semua jenis ikan bisa, kemarin yang diujicobakan nila merah. Gurameh, termasuk udang galah, ikan hias, koki itu juga bisa," ujar Slamet.

"Jenis ikannya disesuaikan dengan masa panen (sekitar 4 bulan), karena kebetulan ikan-ikan ini kan juga berumurnya pendek-pendek ya, untuk ukuran konsumsi ya," tuturnya.

Dengan begitu, saat masa panen tiba, petani dapat memanen hasil berlipat, yakni padi sekaligus ikan dalam waktu yang bersamaan.

Hal itu tentu berpengaruh kepada jumlah penghasilan yang mereka dapatkan.Tak heran, petani yang sebelumnya menjalankan program percontohan minapadi ini mengaku tertarik untuk melanjutkan sistem tanam yang baru mereka kenal kurang lebih sejak tahun 2016 ini.

Hal itu tidak lain karena hasil yang mereka dapatkan dari minapadi lebih banyak secara kuantitas dan lebih baik secara kualitas.

Adapun kendala yang dihadapi dalam penerapan minapadi adalah adanya hama pemakan ikan.

"Kendalanya biasanya ada hama, khususnya yang makan ikan, contohnya wergul (biawak). Makannya di situ kan dipagari memakai pagar jaring-jaring itu. Di samping juga untuk security ya, tapi kan harus memenuhi kaidah-kaidah cara pembibitan ikan," kata Slamet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com