Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Alasan Banyak Perusahaan Teknologi Dunia Pindah ke Singapura

Kompas.com - 24/09/2018, 09:34 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Berbagai perjanjian tersebut secara efektif membuka semua pasar utama dunia untuk perusahaan yang berbasis di Singapura. Singapura pun semakin memikat seiring dengan tidak adanya tanda-tanda meredanya konflik dagang antara AS dan China.

Agar bisa memnuhi syarat FTA, perusahan-perusahan dapat mengalihkan rantai regional mereka ke Singapura, di mana terdapat jaringan oemasok yang kuat dari mitra strategis dan penyedia layanan setempat.

3. Ramah terhadap perdagangan dan data digital

China's Cyber Security Act, yang mulai berlaku pada tahun 2017, mewajibkan perusahaan asing untuk menyimpan data pada server berbasis lokal, sehingga menyerahkan akses data penuh ke pemerintah Beijing. Singapura, di sisi lain, tidak memiliki kendala seperti itu.

Di ASEAN, ketika negara-negara lain membangun lebih banyak penghalang untuk arus data lintas batas, Singapura telah menjadi inisiator yang mendorong munculnya Inisiatif Kerangka Perdagangan Digital ASEAN-Australia.

Inisiatif ini bertujuan untuk menempatkan kerangka kerja hukum formal dan standar untuk e-commerce, uang digital, perlindungan IP dan manajemen data.

Platform Perdagangan Nasional Singapura saat ini telah menyediakan prototipe kelas dunia untuk bisnis yang sling terhubung antara importir, eksportir, bank, perusahaan logistik, bea cukai, agen pengiriman dan pemangku kepentingan lainnya, dan semuanya dalam lingkungan yang transparan dan terbuka.

4. Sumber daya manusia berbakat

Para pembuat kebijakan telah membuat Singapura menjadi salah satu pusat tenaga kerja yang paling cerdas di dunia.

Singapura telah mengalokasikan 19 miliar dollar AS untuk Research, Innovation, and Enterprise 2020 Plan (RIE), yang berfokus pada teknologi dan industri manufaktur yang canggih, layanan dan ekonomi digital ilmu kesehatan dan biomedis serta solusi berkelanjutan perkotaan.

Pendanaan yang baik ini melibatkan jaringan kerja sama yang kuat, mencakup universitas-universitas kelas dunia Singapura, bisnis multinasional terkemuka sekaligus ekosistem startup, inkubator bisnis, dan kapitalis ventura yang berkembang pesat.

Selain itu, yang juga tertanam dalam jaringan ini adalah firma konsultan, hukum, akuntan, dan penyedia layanan teknologi informasi tingkat dunia, yang membentuk komunitas bisnis internasional yang berkembang di Singapura.

5. Aman secara geopolitik

Risiko geopolitik AS dengan China semakin meningkat. Ketika AS meningkatkan upaya untuk melawan pengembangan kapasitas China dalam beberapa sektor kunci teknologi, perusahaan teknologi Amerika dan asing menghadapi kendala baru.

Bermitra dengan entitas yang terdaftar dalam sanksi dagang, misalnya, dapat membuat transaksi perusahaan diblokir, meningkatkan kontrol terhadap ekspor, dan sanksi teknologi yang merusak aktivitas rantai suplai sehari-hari.

Perusahaan multinasional, oleh karena itu harus meningkatkan benteng ekosistem teknologi secara strategis untuk mematuhi sanksi serta peraturan keamanan nasional.

Singapura di sisi lain memiliki kerangka kerja kontrol ekspor dan protokol perizinan sendiri berdasarkan kerangka kerja Barat, sehingga memberikan kesempatan luas bagi perusahaan asing yang ingin mengelola ekspor mereka.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com