Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Paduan Keindahan Alam dan Aroma Kopi Arabika di Desa Cupunagara

Kompas.com - 24/09/2018, 12:37 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

Selain itu, sarana dan prasarana desa wisata Puncak Eurad dibenahi dan diperbaiki, serta terus memperbaiki proses pengolahan kopi arabika khas Desa Cupunagara.

“Kami warga Desa Cupunagara seringkali dipanggil “Órang Kutub” karena desa kami yang jauh dan kondisi jalan yang rusak. Karena itu, saya berharap pemerintah terus berupaya memperbaiki jalan desa kami,” kata salah satu petani kopi Desa Cupunagara, Jajang Saripudin.

Upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa

Pemerintah melalui Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi terus menggulirkan dana desa serta melakukan pendampingan pemanfaatan dana desa untuk mengentaskan kemiskinan dan pemerataan ekonomi di seluruh pelosok tanah air.

Dari 74.957 desa di tanah air yang menerima dana desa, salah satunya adalah Desa Cupunagara, Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang Jawa Barat yang tahun ini menerima dana desa sebesar Rp 1,13 miliar.

Lokasi Desa Cupunagara yang terletak paling ujung di Kabupaten Subang, serta kondisi jalan desa yang rusak dan belum teraspal, membuat Desa Cupunagara terisolir dari desa lainnya.

Terletak di ketinggian 1.800 mdpl, kondisi geografis Desa Cupunagara umumnya merupakan perbukitan dan memiliki tingkat kemiringan 25 derajat.

Dampak pembangunan infrastruktur desa

Sejak pemerintah serius menggulirkan dana desa ke Desa Cupunagara, warga desa merasakan manfaat langsungnya, salah satunya yakni perbaikan jalan desa.

“Baru 3 tahun terakhir inilah, warga Desa Cupunagara akhirnya bisa merasakan jalan desa yang beraspal. Setelah diperbaiki menggunakan dana desa untuk melakukan pengaspalan 15 kilometer jalan desa dari total 35 kilometer jalan desa yang masih berbatu dan rusak berat,” kata Wahidin.

Perbaikan jalan berdampak langsung mengurangi biaya transportasi warga yang mengangkut hasil pertanian ke pasar.

“Sebelum jalan diaspal, ongkos angkutan kendaraan dari desa ke Pasar Lembang pulang pergi Rp 60.000. Sejak jalan diaspal, ongkos angkutan turun menjadi Rp 40.000 pulang pergi,” ujar salah satu petani kopi Desa Cupunagara, Jajang Saripudin (42 tahun).

Perbaikan infrastruktur desa pun memberikan dampak kepada peningkatan kualitas hidup warga Desa Cupunagara.

Perbaikan drainase dan saluran lingkungan desa telah meningkatkan kualitas kesehatan warga desa.

Begitu pula dengan pembangunan tembok penahan tanah (TPT) di beberapa wilayah yang rawan longsor, serta akses jalan-jalan lingkungan diperbaiki agar warga desa meningkat kualitas hidupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com