Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Wisata Tersembunyi di Desa yang Bisa Hasilkan Miliaran Rupiah

Kompas.com - 24/09/2018, 13:03 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

"Kami ada kasih bantuan, tapi tidak 100 persen, supaya mereka bisa swadaya juga. Kalau dalam perkembangannya income mereka tinggi dan kebutuhannya bertambah, kami akan tambah bantuannya," ujar Inge.

Menurut Inge, bantuan yang diberikan lebih banyak dalam wujud pelatihan. Bantuan yang bersifat pembangunan fisik atau infrastruktur juga ada, namun jumlahnya tidak terlalu banyak, karena mempertimbangkan karakter desa yang berbeda satu dengan yang lain.

"Seperti di Goa Pindul, kami bangun semacam balai begini. Beda halnya dengan di Desa Pentingsari yang tidak perlu dibangun apa-apa lagi karena yang dijual nuansa desanya, keaslian kondisi di sana," kata Inge.

Konsep pembinaan yang dilakukan juga dibuat berkelanjutan, sehingga tidak cukup sampai sebuah desa sudah bisa mandiri, namun tetap ada kontrol yang dilakukan secara diam-diam oleh pihak BCA. Misalkan, ada perwakilan BCA yang ingin menguji seberapa jauh pelayanan sebuah desa wisata dengan berpura-pura sebagai wisatawan yang tidak dikenal oleh warga desa tersebut.

"Ini pun kami harus ubah lagi, karena sempat ada desa yang nebak-nebak tamu itu dari BCA, sampai nahan tamu jangan masuk dulu dan di dalam warganya pada ngepel lantai, rapi-rapi dulu. Tapi, kontrol itu yang pasti tetap kami lakukan di desa binaan manapun," sebut Inge.

Dari pengalamannya membina berbagai desa, Inge mengungkapkan kunci yang paling penting agar desa bisa berhasil adalah dari warga, perangkat desa, hingga pemerintah daerahnya. Jika ketiga elemen itu kompak, kemungkinan besar sebuah desa akan berkembang sehingga tidak perlu pergi ke kota, masyarakat bisa meningkatkan taraf hidupnya di tempat mereka sendiri.

Desa Binaan Bakti BCA sampai saat ini ada 12, tersebar di Jawa, Bali, dan Belitung. Pendampingan dari BCA dilakukan dalam bentuk pelatihan soft skill yang dinamakan sebagai Layanan Prima dan dilaksanakan selama beberapa hari, diikuti oleh berbagai pengurus di desa tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com