Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer: Buwas Bilang ke Presiden soal Impor hingga Prediksi Sri Mulyani

Kompas.com - 25/09/2018, 05:09 WIB
Erlangga Djumena

Penulis

1. Buwas: Saya Bilang ke Presiden, Insya Allah Saya Enggak Impor...

 Direktur Utama Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso ( Buwas) kembali menegaskan Indonesia tak perlu melakukan impor untuk mendukung ketahanan pangan.

"Waktu ditunjuk Presiden, saya ditanya bisa enggak untuk tidak impor? Saya bilang ke Presiden insya Allah saya bisa enggak impor karena ini negara agraris, semuanya ada," kata Buwas saat menghadiri diskusi ketahanan pangan di Menara Kadin, Jakarta, Senin (24/9/2018).

Ketahanan pangar tanpa impor, diyakininya, bisa dengan mudah diwujudkan. Caranya dengan melakukan sinergi antarsemua pihak terkait dan menyerap produk pangan lokal sehingga memberikan bantuan kepada para petani.

"Miris kalau kemudian negara agraris besar seperti Indonesia menuntut pangan impor dan kok bisa bangga makan produk luar negeri atau impor itu. Saya sebagai orang kampung itu miris, apalagi kalau saya jadi petani seolah-olah kita tidak berpihak ke petani," sebutnya.

Baca selengkapnya:  Buwas: Saya Bilang ke Presiden, Insya Allah Saya Enggak Impor...

2. Buwas: Kalau Saya Enggak Bisa Seperti Bu Susi, Dikebiri Saja

Direktur Utama Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso merasa malu dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Apa dasarnya?

Menurut Waseso, Susi merupakan pejabat negara yang konsisten dengan pekerjaannya. Sebagai menteri, Susi dinilai Waseso selalu tegas terhadap kapal-kapal asing yang mencuri dari perairan Indonesia.

"Saya malu loh sama Bu Susi. Saya laki, beliau perempuan. Kalau saya enggak bisa konsisten kayak beliau lebih baik saya dikebiri saja," ujar Waseso dalam diskusi ketahanan pangan di Menara Kadin, Jakarta, Senin (24/9/2018).

Adapun konsistensi yang dimaksud Waseso adalah terkait impor bahan pangan, terutama beras. Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) tersebut selalu yakin bahwa Indonesia tidak butuh impor lantaran merupakan negara agraris yang besar.

Baca selengkapnya:  Buwas: Kalau Saya Enggak Bisa Seperti Bu Susi, Dikebiri Saja

3. 5 Alasan Banyak Perusahaan Teknologi Dunia Pindah ke Singapura

Singapura telah berkembang menjadi pusat teknologi Asia dan menjadi tujuan favorit perusahaan-perusahaan yang ingin pamornya melejit di kawasan pasar negara berkembang.

Menurut Dewan Pengembangan Ekonomi Singapura (EDB), 80 dari 100 perusahaan teknologi terkemuka di dunia beroperasi di Singapura. Banyak dari perusahaan teknologi yang kemudian meningkatkan investasinya di negara tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com