Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akankah Kecerdasan Buatan Menggantikan Manusia di Pemasaran?

Kompas.com - 03/10/2018, 10:38 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com — Beberapa kabar mengungakapkan bahwa mesin akan menggantikan manusia di masa depan. Misalnya, "95 persen sales akan diganti oleh AI dalam 20 tahun," menurut salah satu judul di LinkedIn. Kemudian, "AI adalah ancaman bagi Wiraniaga," kata Forbes.

Ya, tidak diragukan lagi bahwa kecerdasan buatan (artifical intelegence/AI) dan mesin lain akan mengubah lanskap penjualan business-to-business (B2B). Namun, manusia akan tetap penting untuk proses penjualan sebuah perusahaan.

Pekerjaan seorang tenaga penjual adalah membangun hubungan yang kuat dengan klien dan memberikan produk dan layanan hebat yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Tenaga penjualan yang baik tahu cara mendengarkan, mereka memahami pentingnya empati dan pengambilan perspektif, mereka pun mengakui nilai komunikasi dan kolaborasi. AI dinilai akan gagal dalam hal ini.

Baca juga: Kecerdasan Buatan Bakal Gantikan Manusia Olah Data Perusahaan

Namun, yang pasti AI bisa memfasilitasi pembentukan hubungan antara penjual dengan kliennya. Kekuatan penjualan terbaik di masa depan akan menggabungkan kecerdasan emosional manusia dengan alat dan teknologi yang didukung AI.

1. Kustomisasi

Untuk mengetahui apa yang penting bagi pelanggan, seorang tenaga penjual perlu memahami sudut pandang mereka. Pekerjaan mereka mengharuskan mereka untuk terus-menerus berkomunikasi dengan klien.

Tenaga penjual harus memperhatikan apa yang mereka dengar, di samping itu juga harus mengajukan pertanyaan dan pertanyaan lanjutan yang relevan. Tujuan mereka adalah untuk mengetahui motivasi pelanggan mereka dan tantangan yang paling mendesak.

Dalam hal ini, tenaga penjual perlu mengurai masalah dalam waktu singkat, di sini AI bisa membantu prosesnya. Otomatisasi proses, ditambah dengan analisis prediktif membantu mendeteksi hubungan antar-elemen data.

Analitik preskriptif, membantu penjual menavigasi proses penjualan dengan mengungkapkan jalur terbaik sehingga bernilai bagi klien. Singkatnya, alat-alat ini membantu tenaga penjual menyesuaikan solusi dan rekomendasi yang mereka tawarkan kepada pelanggan.

2. Koordinasi

Setelah produk terjual, penjual harus memastikan pengiriman tepat waktu dan implementasinya berjalan dengan lancar. Untuk mencapai hal ini diperlukan banyak koordinasi intra-organisasi. Tenaga penjual perlu terus mengikuti setiap hal yang berhubungan dengan produk yang diterima pelanggan, mereka perlu tahu kapan pengiriman jika tertunda, mereka juga perlu mengetahui tentang persyaratan pemeliharaan produk.

Ini adalah tugas yang monumental, dan ini salah satu yang dibawa oleh AI. Dalam lingkungan hanya 16 persen perusahaan yang memiliki kolaborasi efektif antara departemen marketing, penjualan, alat, dan teknologi baru dapat membantu departemen.

Misalnya, platform B2B dengan AI yang sama dapat dengan mudah menghubungkan produk, tenaga penjual, dan departemen marketing. Jadi, daripada mengirim permintaan berulang untuk pembaruan, penjual dapat masuk ke platform menuju konten yang disesuaikan yang akan menjawab pertanyaan mereka.

Alat-alat ini sangat meningkatkan transparansi dan penyelarasan organisasi. Namun, juga membutuhkan SDM yang berkelanjutan dan sistematis agar benar-benar berguna.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com