Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
DQLab
Komunitas data scientist

Komunitas praktisi dan industri dalam program belajar data science oleh DQLab (dqlab.id).

Peran Penting "Data-driven" dalam "Digital Marketing"

Kompas.com - 05/10/2018, 18:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Nike Putri Yunandika

PERNAHKAH Anda membayangkan bagaimana cara menilai kepuasan pelanggan dalam berbelanja? Apakah dari banyaknya promosi yang dipakai? Apakah dari komentar yang ditinggalkan setelah berbelanja?

Dalam acara bedah kasus implementasi data science bersama DQLab.id di kantor Bukalapak belum lama ini, Hendra Hadhil Choiri, Data Scientist Lead dari Bukalapak, mengungkapkan bahwa sangat sulit menentukan kepuasan pelanggan karena tidak ada tolak ukur yang pasti. Namun, hal itu setidaknya dapat diukur melalui data-driven.

"Kalau tingkat kepuasan ini bisa diukur pakai angka pasti bisa lebih memudahkan perencanaan dan target yang ingin dicapai," kata Hendra.

Data driven vs data informed

Perlu diketahui bahwa sebuah perusahaan dapat menjadi data-driven company, bukan data-informed company. Apa bedanya? Perbedaan yang paling menonjol adalah pada penggunaannya.

Dalam pengambilan keputusan, data-informed hanya dilihat sebagai referensi, belum tentu digunakan sebagai bahan utama pembentukan keputusan.

Berbeda halnya dengan data-driven company, di mana data menjadi bahan dasar untuk mendukung proses pengambilan keputusan.

Data juga dijadikan sebagai pusat dari perencanaan. Mau melakukan atau membuat apa pun, yang dijadikan acuan dan tolok ukur adalah data.

Perusahaan berbasis data-driven dapat menggunakan data untuk perencanaan usaha, termasuk perencanaan marketing. Salah satu contohnya adalah menentukan kepuasan pelanggan.

Data itu bisa mengarahkan kata kunci atau keyword apa yang harus digunakan, penempatan produk, serta jam-jam kritis orang mau berbelanja.

Data science untuk strategi eksekusi

Apa itu data science? Kenapa harus menggunakan data science? Seperti polisi yang ingin menangkap penjahat, data science ibarat bukti lapangan yang riil dan bisa dianggap sebagai fakta.

Data science dapat diartikan sebagai sebuah metode untuk menggali insight untuk dapat diimplementasikan pada strategi pemasaran perusahaan.

Ilmu data science mencakup tiga komponen utama yang sangat penting dalam bisnis, yaitu computer science, matematika dan statistik, serta ilmu bisnis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teten Minta Wajib Sertifikat Halal UMKM Ditunda, Mendag: Kita Harus Latih

Teten Minta Wajib Sertifikat Halal UMKM Ditunda, Mendag: Kita Harus Latih

Whats New
Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Spend Smart
Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com