Oleh: Nike Putri Yunandika
PERNAHKAH Anda membayangkan bagaimana cara menilai kepuasan pelanggan dalam berbelanja? Apakah dari banyaknya promosi yang dipakai? Apakah dari komentar yang ditinggalkan setelah berbelanja?
Dalam acara bedah kasus implementasi data science bersama DQLab.id di kantor Bukalapak belum lama ini, Hendra Hadhil Choiri, Data Scientist Lead dari Bukalapak, mengungkapkan bahwa sangat sulit menentukan kepuasan pelanggan karena tidak ada tolak ukur yang pasti. Namun, hal itu setidaknya dapat diukur melalui data-driven.
"Kalau tingkat kepuasan ini bisa diukur pakai angka pasti bisa lebih memudahkan perencanaan dan target yang ingin dicapai," kata Hendra.
Data driven vs data informed
Perlu diketahui bahwa sebuah perusahaan dapat menjadi data-driven company, bukan data-informed company. Apa bedanya? Perbedaan yang paling menonjol adalah pada penggunaannya.
Dalam pengambilan keputusan, data-informed hanya dilihat sebagai referensi, belum tentu digunakan sebagai bahan utama pembentukan keputusan.
Berbeda halnya dengan data-driven company, di mana data menjadi bahan dasar untuk mendukung proses pengambilan keputusan.
Data juga dijadikan sebagai pusat dari perencanaan. Mau melakukan atau membuat apa pun, yang dijadikan acuan dan tolok ukur adalah data.
Perusahaan berbasis data-driven dapat menggunakan data untuk perencanaan usaha, termasuk perencanaan marketing. Salah satu contohnya adalah menentukan kepuasan pelanggan.
Data itu bisa mengarahkan kata kunci atau keyword apa yang harus digunakan, penempatan produk, serta jam-jam kritis orang mau berbelanja.
Data science untuk strategi eksekusi
Apa itu data science? Kenapa harus menggunakan data science? Seperti polisi yang ingin menangkap penjahat, data science ibarat bukti lapangan yang riil dan bisa dianggap sebagai fakta.
Data science dapat diartikan sebagai sebuah metode untuk menggali insight untuk dapat diimplementasikan pada strategi pemasaran perusahaan.
Ilmu data science mencakup tiga komponen utama yang sangat penting dalam bisnis, yaitu computer science, matematika dan statistik, serta ilmu bisnis.