Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peserta Pertemuan IMF-Bank Dunia Melonjak, Pertumbuhan Ekonomi Bali Makin Tinggi

Kompas.com - 14/10/2018, 10:40 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

NUSA DUA, KOMPAS.com - Panitia Nasional Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali mencatat, total peserta yang hadir dalam forum internasional tersebut lebih dari 36.000 orang yang didominasi dari luar negeri. Awalnya, perkiraan panitia hanya sekitar 15.000 yang kemudian naik jadi 19.000 orang kemudian terus bertambah hingga dua kali lipat.

"Peserta yang hadir lebih dari 36.616 orang. Peak-nya dua hari, ada pertemuan hampir 2.500 yang kecil-kecil, sedang, maupun besar," kata Ketua Panitia Nasional Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 Luhut Binsar Panjaitan melalui konferensi pers di Bali Collection, Sabtu (13/10/2018) petang.

Luhut mengungkapkan, timnya sudah menghitung perkiraan dampak ekonomi, khususnya bagi Bali, dengan adanya acara ini. Perhitungan sebelumnya menyebutkan, dengan 19.000 peserta, pertumbuhan ekonomi Bali tahun ini bisa naik sampai 6,5 persen.

Setelah mendapat angka 36.000 peserta yang dicatat hingga hari terakhir forum tersebut, bisa dipastikan dampak ekonomi bagi Bali dan Indonesia pada umumnya akan lebih tinggi lagi.

Baca juga: Soal Pidato Game of Thrones Jokowi, Ini Kata Ekonom UI

Luhut masih menunggu sampai Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia selesai untuk mendapatkan data-data pasti yang akan dihitung hingga mendapat angka dampak terhadap perekonomian Bali dan Indonesia.

"Berkat acara ini, ada 32.700 lapangan kerja yang terbentuk. Apron Bandara Ngurah Rai diperluas, dampaknya 1,2 juta penumpang tambahan masuk ke Bali per tahun dan okupansi rate hotel meningkat, dari 60-70 persen jadi 70-80 persen," tutur Luhut.

Penyelenggaraan Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Bali dinilai Luhut dapat jadi contoh bagaimana pemerintah mendorong sektor pariwisata untuk mengatasi defisit transaksi berjalan. Luhut mencatat, selama gelaran IMF dan Bank Dunia ini, sudah ada 3.000 turis yang berwisata ke berbagai tempat di Indonesia.

"Ada yang ke Bali, Lombok di Mandalika, ada yang ke Gili Trawangan juga. Kemudian ke Labuan Bajo, Pulau Komodo, serta ke Danau Toba. Ini diperkirakan ada beberapa ratus miliar rupiah yang bisa didapat dari kunjungan turis tadi," ujar Luhut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com