Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Kemendag Dukung Proses Pendidikan dan Pengajaran di Pulau Terluar

Kompas.com - 15/10/2018, 07:15 WIB
Kurniasih Budi,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

BERAU, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) secara konkret mendukung proses pengajaran di salah satu daerah terluar Indonesia.

Dukungan itu berupa pemberian bantuan berupa laptop dan proyektor untuk para guru di SMA Negeri 9 Berau, Kalimantan Timur.

Sekjen Kemendag Karyanto Supri yang mewakili Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyerahkan bantuan itu secara langsung kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 9 Berau Sarwan MPd. pada Kamis (20/9/2018) lalu.

“Bantuan ini untuk mendukung proses pengajaran agar para guru bisa menyampaikan materi dengan baik pada siswa-siswi,” kata Sekjen Kemendag Karyanto Supri.

Baca juga: Tahun Ajaran Baru, Sekolah Wajib Terapkan Kurikulum 2013

Para guru yang diwakili Kepala Sekolah SMA Negeri 9 Berau Sarwan MPd. mengapresiasi bantuan dari Kementerian Perdagangan tersebut. Menurut dia, penggunaan perangkat kerja tersebut membutuhkan aliran listrik yang konstan.

Ketersediaan listrik memang masih menjadi kendala untuk masyarakat Pulau Maratua di Kabupaten Berau.

Selama ini, listrik di lokasi sekolah itu berasal dari genset yang membutuhkan bahan bakar minyak. Bahkan, sejumlah rumah di sekitar sekolah menggunakan listrik tenaga surya.

“Saya dengar di sini listrik belum masuk. Saya akan coba komunikasi dengan pihak lain yang akan membantu mengupayakan listrik tenaga surya,” kata Karyanto.

Terapkan kurikulum 2013

Keinginan untuk maju dibuktikan para guru dengan menerapkan Kurikulum 2013 untuk siswa kelas X dan XI. Sementara, siswa kelas XII masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau Kurikulum 2006.

Sarwan menjelaskan, seluruh guru telah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013. Namun, guru-guru tersebut belum lagi menerima panggilan untuk mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 yang direvisi.

“Untuk K-13 (Kurikulum 2013) revisi sampai sekarang belum ada panggilan untuk kami ikut pelatihan,” ujar Sarwan.

Menurut dia, penerapan Kurikulum 2013 tentu disesuaikan dengan situasi sekolah. Pasalnya, penerapan Kurikulum 2013 yang ideal membutuhkan fasilitas yang sangat menunjang.

Baca juga: Menuju Indonesia Emas 2045, Kemendikbud Latih Guru Daerah Terpencil

Misalnya, materi pengajaran perlu dicari dari berbagai sumber. Salah satunya adalah informasi yang memanfaatkan akses internet.

Selain itu, penerapan Kurikulum 2013 juga membutuhkan ruang belajar yang memadai.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com