Mekanismenya, para pelaku baik UMKM maupun start up nantinya dapat menghimpun modal dengan cara menjual sahamnya. Namun, berbeda dengan penjualan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) karena akan melibatkan 3 pihak yakni UMKM/ start up, flatform atau penyedia, dan pemodal atau dalam istilah crowd funding ini disebut juga angel investor.
Berita selengkapnya: OJK Segera Keluarkan Aturan Crowd Funding
4. Jangan Bingung! Ini Cara Mengatasi Bisnis yang Stagnan
Menjalankan bisnis dan telah memiliki pengalaman, Anda tentu menikmati setiap proses yang terjadi di dalamnya. Bisnis memang memiliki banyak tantangan, sehingga Anda akan membutuhkan strategi untuk menjalankannya. Tentu saja, bisnis tidak selalu berjalan dengan lancar.
Terkadang mengalami perlambatan bahkan stagnan dan tidak berkembang. Jika tidak segera di atasi, bukan tidak mungkin kondisi ini akan membuat bisnis Anda segera gulung tikar.
Anda tentu tidak menginginkan kondisi seperti ini, bukan? Maka, penting untuk mengatasi bisnis yang stagnan dengan tepat sejak awal, sehingga kondisi ini tidak berlarut-larut dan menyebabkan berbagai masalah di dalam bisnis Anda.
Penanganan ini tentu sangat beragam, tergantung pada jenis dan skala bisnis yang sedang Anda jalankan saat ini. Namun apapun jenis bisnis Anda, pastikan mengatasi masalah ini sesegera mungkin. Kenali dan pahami berbagai masalah di dalam bisnis dengan tepat, sehingga Anda bisa menemukan dan menerapkan strategi terbaik untuk mengatasi kondisi tersebut.
Berita selengkapnya: Jangan Bingung! Ini Cara Mengatasi Bisnis yang Stagnan
5. Terangi Bandung, PLN Masih Andalkan PLTA Zaman Belanda
Perusahaan Listrik Negara melalui anak usahanya, PT Indonesia Power (IP) saat ini masih terus mengoperasikan PLTA Bengkok berkapasitas 3x1,5 MW. Pembangkit dari energi air Cikapundung ini sudah beroperasi sejak 1923 saat zaman penjajahan Belanda.
Hingga kini produksi listrik dari pembangkit ini masih bisa menerangi sebagian Kota Bandung.
Supervisor Senior PLTA Bengkok, Ahmad Zainuddin mengungkapkan, pembangkit yang berusia 95 tahun ini merupakan warisan budaya sehingga pihaknya memang tetap mempertahankan mesin dari peninggalan Belanda itu. Meski begitu, jika ada mesin yang rusak tentu saja akan ada rekondisi.
"Kami punya program perawatan satu tahunan dan lima tahunan," ungkap dia, Jumat (19/10/2018).
Berita selengkapnya: Terangi Bandung, PLN Masih Andalkan PLTA Zaman Belanda