Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petrokimia Gresik Ekspor Ratusan Ribu Ton Pupuk ke India dan Filipina

Kompas.com - 31/10/2018, 18:09 WIB
Hamzah Arfah,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com – PT Petrokimia Gresik (PG), salah satu anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), kembali mengekspor pupuk jenis NPS (20-20-13) berjumlah 26.493 ton ke India, Rabu (31/10/2018).

Total hingga Oktober 2018, PG tercatat melakukan ekspor pupuk jenis NPK dan NPS dengan berbagai formula ke India dan Filipina sebesar 137.702 ton. Khusus untuk jenis pupuk NPS yang diekspor ke India pada tahun 2018, dibeli oleh Quantum Fertilizers Limited dan Agrifield DMCC.

“Untuk hari ini, kami melayani Agrifields DMCC. Sebelumnya, kami juga mengekspor pupuk NPS untuk Agrifields DMCC pada Bulan April dan Mei 2018, masing-masing sebesar 24.195 dan 22.499 ton,” kata Direktur Pemasaran PG Meinu Sadariyo, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (31/10/2018).

Untuk Quantum Fertilizers Limited, PG sudah merealisasikan ekspor sebanyak 25.294 ton pupuk NPS (20-20-13) pada Januari 2018. Selanjutnya untuk pupuk NPK (14-14-14), PG telah mengekspor kepada dua pembeli asal Filipina, yakni Agrotech Corporation dan Universal Harvester Inc.

Baca juga: Gandeng Dahana, Pupuk Indonesia Bangun Pabrik Bahan Baku Peledak

Ekspor dilakukan sebanyak empat kali. Dua kali pada Bulan Januari, serta dua kali pada Oktober 2018. Total kuantum ekspor NPK ke Filipina mencapai 39.219 ton,” sebutnya.

Dia mengatakan, ekspor pupuk yang dilakukan pihaknya selaras dengan kebijakan holding PT Pupuk Indonesia (Persero), di mana perusahaan didorong untuk bisa berkontribusi dalam memacu pertumbuhan ekonomi nasional. Karena ekspor akan menyumbang devisa, sekaligus mendorong penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS).

“Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, tidak lepas dari krisis global akibat kebijakan Bank Sentral AS menaikkan suku bunga. Dampaknya dollar AS kembali ke negara asalnya, sehingga melemahkan berbagai mata uang dunia, termasuk Rupiah. Dengan melakukan ekspor, kami berharap bisa ikut membantu mengatasi permasalahan tersebut,” tutur Meinu.

Selain itu, kata Meinu, ekspor pupuk merupakan bentuk pengakuan pelaku bisnis dunia terhadap eksistensi perusahaan. Mengingat saat ini PG merupakan produsen pupuk majemuk terlengkap dan terbesar di Indonesia, dengan kapasitas produksi NPK mencapai 2,7 juta ton per tahun.

Selain kemampuan kapasitas, PG juga memiliki kapabilitas dalam memproduksi pupuk jenis NPK dan NPS dengan berbagai formula sesuai kebutuhan konsumen. Hingga 2018, tercatat PG telah membuat lebih dari 40 formulasi pupuk NPK dan NPS untuk beragam komoditas ke berbagai perusahaan, baik domestik maupun mancanegara.

Terpisah Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat menambahkan, cukup mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh PG. Realisasi ekspor tersebut seolah menegaskan, jika produk-produk anak perusahaan PT Pupuk Indonesia diminati oleh pasar pertanian dan perkebunan yang ada di luar negeri.

Aas juga menyampaikan, jika dalam lima tahun terakhir, PG telah mengekspor beberapa produk ke berbagai negara, khususnya NPK, dengan total kuantum lebih dari 500 ribu ton. Jumlah tersebut, belum termasuk realisasi ekspor pupuk anak perusahaan PT Pupuk Indonesia yang lain.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com