Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Kegagalan, Milenial Ciptakan "Startup" Jutaan Dollar AS

Kompas.com - 02/11/2018, 05:00 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber CNBC

Jadi, akhirnya mereka menetapkan model cashback sepanjang tahun sekitar 3-6 persen pada pembelian dari pengecer ShopBack. Hal itu bisa apa saja, mulai dari makanan dan pakaian hingga tiket wisata dan bioskop.

Dengan tingkat diskon yang lebih mudah dikelola, pengecer kemudian dapat memberikan komisi ShopBack untuk membantu mempromosikan merek mereka. Saat itu, hasilnya cukup jadi perbincangan dan melihat bisnis ini memiliki pertumbuhan yang sangat cepat, serta umpan balik pelanggan yang kuat.

Lai mengatakan, itu karena generasi milenial di kawasan yang mendukung, ditambah dengan pertumbuhan kekayaan serta tingkat adopsi ponsel yang tinggi sehingga membuat start up ini diterima lebih baik oleh generasi milenial ini.

"Setelah melalui beberapa kegagalan dan model bisnis salah dan tidak berkelanjutan, kami temukan ShopBack," kata Lai.

3. Terus berevolusi

Bahkan setelah ShopBack menetapkan ide yang kuat, tim tetap menyesuaikan modelnya untuk merespons pengguna. Untuk memulai, mereka merancang dan meluncurkan situs uji coba yang kemudian dikenal sebagai ShopMoolah. 

Mereka melakukan uji coba selama 24 jam. Ini sama seperti cara Jeff Bezos meluncurkan situs dasar di masa awal Amazon.

"Kami menggunakan itu hanya untuk menguji konsep dan ketika kami menyadari itu berhasil, setelah beberapa bulan, kami mengubahnya dan mengubahnya menjadi ShopBack," kata Lai.

Evolusi itu berlanjut sampai hari ini. Lai mengatakan telah mengambil banyak eksperimen untuk menghidupkan bisnis dan mengdukasi konsumen bahwa mereka dapat menghemat uang saat berbelanja.

Hari ini, ShopBack memproses penjualan senilai 45 juta dollar AS per bulan. Namun, Chan menyatakan, perusahaan masih dalam proses belajar dan mungkin kegagalan lain akan mereka alami selama perjalanannya yang akan menjadi bagian dari perjalanan panjang ke depan.

"Kegagalan hanyalah kata lain untuk perjalanan menuju sukses. Beberapa orang beruntung pertama kali, tetapi Anda tidak bisa beruntung pada setiap langkah. Lebih penting untuk menemukan tim yang bagus, soal masalah hanya perlu dipecahkan dengan bekerja keras," ujar Chan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com