JAKARTA, KOMPAS.com — Standard Chartered mengungkapkan laporan bertajuk “The Emerging Affluent Study 2018–Climbing the Prosperity Ladder” yang dilakukan terhadap 11.000 responden di 11 wilayah Asia, Afrika, dan Timur Tengah menunjukkan pendapatan rata-rata mobilitas sosial pada kelompok menengah atas (emerging affluent) meningkat.
Sebanyak 54 persen kelompok masyarakat kelas menengah atas di Indonesia menikmati peningkatan mobilitas sosial.
Lebih jauh, kelompok socially mobile di Indonesia juga memiliki tingkat edukasi yang lebih tinggi dan mampu mencapai tingkat karir dan kepemilikan rumah yang lebih tinggi dibandingkan orang tua mereka.
Studi ini juga menemukan bahwa empat dari lima, yakni 80 persen individu di kelompok emerging affluent di Indonesia, percaya bahwa wealth management (pengelolaan kekayaan) yang efektif adalah kunci untuk mendorong peningkatan mobilitas sosial dan mereka lebih menekankan pentingnya hal ini dibandingkan negara lain. Angka rata-ratanya mencapai 69 persen.
Sementara itu, penasihat keuangan on-demand mengurangi kekhawatiran akan risiko Kelompok emerging affluent di Indonesia merasa nyaman untuk mencari saran keuangan secara online. Mayoritas atau 61 persen menyatakan mereka akan lebih tertarik untuk berinvestasi pada produk finansial online yang didukung fasilitas penasihat keuangan on-demand.
"Bagi mereka, risiko tidak menjadi masalah jika ada imbal hasil yang tinggi, sekitar 57 persen dapat menerima risiko tinggi ketika mereka menginvestasikan uang mereka pada produk finansial online untuk hasil investasi yang juga tinggi," menurut laporan itu.
Head of Retail Banking Standard Chartered Bank Indonesia Bambang Simarno menjelaskan, kelompok masyarakat yang ambisius ini tengah berada pada jalur peningkatan sosial yang terus meningkat. Mereka secara konstan melampaui kesuksesan orangtua mereka dalam hal edukasi, karier, dan kepemilikan rumah.
"Seiring dengan tumbuhnya ambisi dan aspirasi, mereka menginginkan layanan finansial tradisional dan teknologi digital yang dapat memperluas akses mereka pada manajemen keuangan dan mendorong kesejahteraan finansial mereka. Ini merupakan suatu perjalanan yang menarik untuk diikuti, dimana mereka tidak hanya memperbaiki kehidupan mereka sendiri, namun juga turut mendorong pertumbuhan di beberapa pasar berkembang di dunia," ujar Bambang.