Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Optimistis Inflasi Tahunan Masih di Bawah 3,4 Persen

Kompas.com - 02/11/2018, 18:43 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo meyakini inflasi masih akan terjaga di bawah 3,5 persen terhadap Produk Domestik Bruto meski Indeks Harga Konsumen pada Oktober 2018 kembali naik. Badan Pusat Statistik mengumumkan bahwa pada Oktober 2018, inflasi naik menjadi 0,28 persen dari bulan sebelumnya deflasi 0,18 persen.

Namun secara keseluruhan kata Perry, inflasi masih aman dan terjaga.

"Masih mengkonfirmasi perkiraan kami akhir tahun ini inflasi tidak akan lebih di angka atau di bawah 3,4 persen dari PDB," ujar Perry di kantor BI, Jakarta, Jumat (2/11/2018).

Adapun inflasi tahun kalender 2018 dari Januari-Oktober sudah mencapai 2,22 persen. Sementara inflasi dari tahun ke tahun 3,16 persen. Angkanya masih terpaut cukup jauh sehingga Perry optimistis inflasi tahunan masih di bawah sasaran.

Baca juga: Harga Bensin Kerek Inflasi Jadi 0,28 Persen di Oktober 2018

"Tahun depan juga perkiraan kami di bawah sasaran inflasi 3,5 persen dari PDB," kata Perry.

Sebelumnya diberitakan, Kepala BPS Suhariyanto menyatakan bahwa penyebab utama inflasi Oktober 2018 yakni kenaikan harga cabai merah, bensin, dan sewa rumah.

Pada Oktober 2018, 66 kota mengalami inflasi dan 16 kota yang mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Palu mencapai 2,27 persen, sementara deflasi terendah terjadi di Tangerang dengan 0,01 persen.

Penyumbang tertinggi inflasi Oktober 2018 yakni komponen pengeluaran perumahan, air, listrik, gas, dan BBM dengan inflasi 0 ,42 persen dan andil ke inflasi Oktober 0,10 persen.

Komponen kedua yang menyumbang inflasi Oktober 2018 yaitu komponen makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau. Inflasinya 0,27 persen dengan andil 0,05 persen ke inflasi Oktober 2018.

Komponen pengeluaran transportasi, komunikasi dan jasa keuangan menyumbang inflasi 0,26 persen dengan andil 0,05 persen ke inflasi Oktober 2018.

Sementara itu komponen bahan makanan sebesar 0,15 persen dengan andil 0,04 ke inflasi Oktober 2018. Penyebab utamanya yakni kenaikan harga cabai merah.

Adapun komponen lainnya memiliki andil di bawah 0,04 persen. Dari hasil itu, BPS menyampaikan bahwa inflasi Oktober 2018 masih terkendali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com