Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Milenial, Hindari 4 Hal Ini Saat Menggunakan Kartu Kredit

Kompas.com - 05/11/2018, 07:07 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Tetapi, kemudahan itu tidak gratis. Sisa tagihan sebesar Rp 4,5 juta akan dikenakan bunga tinggi yang harus Anda bayarkan ketika tagihan bulan berikutnya datang. Ini akan menjadi pintu masuk dari petaka finansial yang serius.

Mengapa demikian? Bunga kartu kredit milenial sangat mahal,  mencapai 2,25 persen per bulan atau 27 persen per tahun. Bila pada tagihan berikutnya Anda kembali membayar minimum payment, bunganya akan terus menggulung dan bisa-bisa Anda semakin tidak sanggup membayarnya.

Maka itu, biasakan memakai kartu kredit dengan disiplin sesuai kemampuan bayar, sehingga setiap kali tagihan datang, Anda bisa membayarnya 100 persen supaya tidak perlu membayar bunga.

3. Menganggap kartu kredit sebagai dana darurat

Kartu kredit memiliki fitur tarik tunai atau cash advance yang memungkinkan pemiliknya menarik uang dari ATM sebagaimana cara kerja kartu debit atau kartu ATM. Bedanya, tarik tunai memakai kartu kredit biayanya tidak murah. Setiap menarik dana memakai kartu kredit di ATM, penerbit kartu kredit akan mengenakan biaya, biasanya dalam persentase sekitar 6 persen dari  nominal penarikan atau sebesar minimal Rp 50.000.

Dengan fitur cash advance ini, kartu kredit memang bisa menjadi “penolong” kebutuhan tunai dalam kondisi darurat. Tapi, selalulah ingat bila dana yang Anda tarik memakai kartu kredit adalah dana pinjaman uang online dari bank yang bunganya mahal. Jadi, bijaklah dalam menggunakannya untuk tarik tunai dan pastikan Anda memiliki dana untuk membayar tagihannya kelak.

4. Menjadikan kartu kredit sebagai alasan konsumtif

Godaan kartu kredit memang besar. Banyak orang yang akhirnya terjebak untuk berlaku lebih boros alias konsumtif karena tergoda iming-iming kartu kredit. Misalnya, kartu kredit rajin memberikan diskon ini itu untuk transaksi tertentu.

Banyak orang tak sadar memakai kartu kredit hanya sekadar untuk memburu diskon tersebut, padahal sebenarnya tidak terlalu butuh dengan barang atau jasa tersebut.

Untuk menghindarinya mudah saja, kok. Biasakan setiap bulan memiliki batasan budget berapa yang Anda perbolehkan memakai kartu kredit dan untuk transaksi apa saja. Misalnya, batasi saja kartu kredit hanya untuk acara makan bersama keluarga setiap bulan, atau memakai kartu kredit untuk membayar tagihan rutin.

Dengan batasan, Anda bisa terbantu untuk meminimalisasi pemakaian kartu kredit untuk hal-hal yang tak terencana.

Nah, itulah hal penting yang perlu dipahami perihal pemakaian kartu kredit. Bagaikan pedang bermata dua, tinggal kita bisa menentukan: apakah kartu kredit menjadi alat transaksi yang membantu atau justru menghancurkan keuangan. Anda pilih yang mana?

Artikel ini merupakan konten kerja sama dengan HaloMoney.co.id, isi tulisan diluar tanggungjawab Kompas.com.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com