Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Pensiun yang Diinvestasikan ke Pasar Saham Baru 11,9 Persen

Kompas.com - 10/11/2018, 18:23 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) Suheri melihat belum banyak perusahaan dana pensiun (dapen) yang memanfaatkan pasar saham. Ia mencatat alokasi dana dari industri dapen untuk pasar saham baru sekitar 11,9 persen.

Adapun total dana pensiun yang dikelola saat ini mencapai Rp 254 persen. Komposisi paling besar ada di deposito, yakni 26 persen. Selebihnya ditaruh di Surat Berharga Negara sebesar 22 persen dan reksa dana 6 persen.

"Padahal kita tahu dana pensiun ini kan instrumen jangka investasi panjang. Apalagi kalau melihat karyawanya masih muda. Walau kita melihat volatilitas memang selalu begitu," ujar Suheri di Universitas Indonesia, Jakarta, Sabtu (10/11/2018).

Untuk kepentingan jangka panjang, kata Suheri, pasar saham memang lebih cocok profilnya. Sebab, rata-rata orang bekerja selama 20-30 tahun sehingga semakin lama disimpan, maka imbalnya semakin besar. Dengan catatan, harus mencari instrumen pasar saham yang tepat dan mampu dikelola baik.

Baca juga: Sekuritas, Asuransi, dan Dana Pensiun Indonesia Tumbuh Pesat

"Kemudian kalau kita mencari manager investasi, kita juga harus mencari yang baik," kata Suheri.

Suheri mengatakan, sektor yang saat ini cukup bagus dan stabil yakni pertambangan. Meski begitu, kata dia, sebaiknya dalam investasi yang dilihat adalah fundamental, bukannya teknikal sebab untuk kepentingan jangka panjang.

Ia menambahkan, kenaikan volatilitas saat ini memang kesempatan baik bagi investor untuk mendapatkan profit.

"Tapi kalau dana pensiun lebih melihat fundamental perusahaan tersebut. Kita inves di perusahaan yang memang ke depan memberikan pertumbuhan kepada hasil investasi yang bagus," kata Suheri.

Suheri mengatakan, saat ini agak sulit menentukan sektor mana yang paling menguntungkan untuk investasi karena pasar cenderung naik-turun. Namun, jika berinvestasi dengan memandang fundamenal, menurut dia maka tak perlu khawatir karena akan terus tumbuh.

"Saya sih menyarakan kalau dana pensiun itu jangan jangka pendek lah," kata Suheri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com