Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akan IPO, Uber "Bakar Uang" Lebih dari 1 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 15/11/2018, 10:30 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNN

NEW YORK, KOMPAS.com - Seiring dengan penawaran umum yang akan dilakukan tahun depan, Uber mau tak mau harus terus membakar uang yang dia mililiki.

Dikutip dari CNN, Uber menyatakan telah mengeluarkan 1,07 miliar dollar AS dalam 3 bulan yang berakhir pada September lalu. Angka tersebut meningkat 891 juta dollar AS dari kuartal sebelumnya. Sebab, Uber saat ini tengah mengembangkan bisnis jasanya seperti penggunaan sepeda motor dan pengiriman makanan.

Namun, kerugian sebagian besar lebih disebabkan oleh penjualan Uber yang cenderung datar pada periode tersebut.

Perusahaan penyedia jasa on demand ini mencatatkan penjualan 2,95 miliar dollar AS sepanjang Juli hingga September, hanya meningkat 5 persen dari kuartal sebelumnya. Sementara, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, julah tersebut hanya meningkat sepertiganya.

Angka penjualan tersebut menunjukkan tantangan yang harus dihadapi Uber, mulai dari mengelola kerugian yang mereka miliki dan meyakinkan investor akan pertumbuhan penjualan mereka sebagai sebuah perusahaan teknologi yang cenderung masih baru. Uber pun telah berulang kali menyatakan akan melantai di pasar saham Amerika Serikat di tahun 2019.

Ekspektasi Wall Street terhadap kinerja Uber pun cukup besar. Sebab, valuasi perusahaan Uber saat ini sebesar 70 miliar dollar AS. Angka tersebut merupakan yang tertinggi di kategori start up. Sementara setelah IPO, Uber diprediksi dapat meraup 120 miliar dollar AS.

"Ketika kami melihat rencana untuk IPO, kami berinvestasi untuk pertumbuhan di seluruh platform kami, termasuk dalam makanan, pengiriman, sepeda listrik dan skuter," ujar CFO Uber Nelson Chai.

Seperti kompetitornya di AS, Lyft, yang juga mulai merambah tren skuter elektronik, Uber meluncurkan armada skuter listrik di Los Angeles dan Austin, dan rencananya akan merambah kota-kota lain di masa yang akan datang.

Dalam rilis laporan pendapatan terakhirnya, Uber menunjukkan pertumbuhan yang cukup kuat di sektor jasa pengiriman makanannya, Uber Eats.

Pendapatan kotor dari sektor ini mencapai 2 miliar dollar AS dalam satu kuartal, melonjak lebih dari 150 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Adapun bulan lalu, Uber menyatakan akan melakukan ekspansi Uber Eats untuk bisa menjangkau 70 persen populasi Amerika Serikat di akhir tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com