Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendes Eko: Penggunaan Dana Desa Mampu Tekan Stunting hingga Nol Persen

Kompas.com - 18/11/2018, 20:36 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo menyebut banyak capaian positif untuk kesejahteraan masyarakat sejak penerapan dana desa.

Salah satunya adalah berkurangnya balita penderita gizi buruk (stunting) dalam tiga tahun terakhir.

"Dalam beberapa tahun terakhir, dengan adanya dana desa dan kebijakan pemerintah, program Kementerian kesehatan, stunting turun dari 37,2 persen ke 30,8 persen," ujar Eko saat memberi sambutan di Politeknik Keuangan Negara STAN, Bintaro, Tangerang Selatan, Minggu (18/11/2018).

Eko menyadari angka tersebut masih terbilang tinggi. Namun, jika programnya dipertahankan dengan penyerapan dana desa yang maksimal dan program pemerintah yang merata, maka bukan mustahil anak kurang gizi tak ada lagi di masa mendatang.

Baca juga: Tahun Ini, Pemerintah Targetkan Dana Desa Terserap 99 Persen

"Kalau pace itu dipertahankan, dalam kurang dari 10 tahun dipastikan tak ada lagi anak kita yang menderita stunting," kata Eko.

Dana Desa kurangi kemiskinan

Selain itu, dana desa juga berhasil mengurangi angka kemiskinan hingga single digit pada 2018, yakni 9,8 persen. Penurunan masyarakat di kategori miskin sebesar 1,82 juta jiwa. Yang menarik, kata Eko, penurunan kemiskinan terbesar ditemukan di desa ketimbang kota.

"Setahun ini, misalnya, di kota masyarakat miskinnya turun 520.000 orang, sementara di desa ada 1,2 juta," kata Eko.

Jika polanya dipertahankan, maka Eko meyakini dalam tujuh tahun ke depan, jumlah orang miskin di desa akan lebih kecil daripada di kota.

Baca juga: 4 Tahun Jokowi-JK, Rp 180 Triliun Digelontorkan untuk Dana Desa

 

Pendapatan per kapita per bulan di desa juga naik signifikan. Sejak 2014 hingga sekarang, kata Eko, kenaikannya hampir 50 persen menjadi sekitar Rp 804.000 per bulan.

"Kalau dipertahankan, pendapatan per kapita per bulan bisa Rp 2 juta," kata Eko.

Perbaikan kualitas ekonomi di desa tak terlepas dari sarana dan prasarana yang dibangun dari dana desa.

Sejak 2015 hingga semester I 2018, berhasil dibangun jalan desa dengan total 158.619 kilometer. Selain itu juga dibangun jembatan dengan total panjang 1.000 kilometer.

Dalam tiga tahun terakhir muncul 6.932 unit pasar desa dan 14.770 unit kegiatan Badan Usaha Milik Desa. Belum lagi pembangunan rumah sakit, sarana olahraga, hingga sarana air bersih dan MCK.

"Kita harap ke depannya dana desa tidak lagi fokus pada infrastruktur, tapi juga pemberdayaan ekonomi masyarakat," kata Eko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com