Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Perbankan Bisnis Orang Gila..."

Kompas.com - 19/11/2018, 12:03 WIB
Erlangga Djumena

Penulis

KOMPAS.com - Laba bank-bank termasuk di Indonesia nampak selalu lebih besar di bandingkan sektor lainnya. Nilainya bisa mencapai triliunan.

Misalnya BRI yang meraup laba bersih Rp 23,5 triliun pada kuartal III 2018 ini. Kemudian laba bersih Bank Mandiri mencapai Rp 18,1 triliun, BNI Rp 11,4 triliun hingga BCA yang mengukir laba bersih Rp 18,5 triliun.

Senior Researcher  Bursa Efek Indonesia (BEI) Poltak Hotradero mengatakan, hal itu sebenarnya wajar. Pasalnya perbankan memang memerlukan kecukupan modal yang cukup untuk bisa bergerak dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Menurut dia, bisnis perbankan bagaikan bisnis orang gila, karena harus harus siap menanggung bila ada sesuatu yang menimpa baik dari sisi nasabah maupun dari sisi pihak yang mendapatkan kredit.

Baca juga: Sri Mulyani: Saya Tidak Ingin Industri Perbankan Bernasib Seperti Dinosaurus

"Orang bilang bank itu untungnya gede banget, tapi kita kan tahu perbankan bisnis orang gila, karena apa? Duit orang dalam hal ini deposan, dikasihkan pada orang lain. Kalau misalnya duit itu tidak dibalikin, kita nanggung. Kemudian kalau yang sini (deposan) minta duitnya dibalikin, kita yang nanggung juga," ucap Poltak saat FGD BTPN mengenai Perbankan di Seminyak, Bali, akhir pekan lalu.

Menurut dia, sangat penting bagi perbankan mempunyai ruang buat bergerak. "Sehingga kalau ada goncangan, maka yang kemakan itu labanya, modalnya," sebutnya.

Di Indonesia sendiri sambung Poltak, laba perbankan terhitung sedikit karena hanya di kisaran 2 persen dari produk domestik bruto. "Itu pun masih dipotong dividen pula," ujarnya merujuk kepada 4 bank besar di Indonesia yang merupakan BUMN.

Dia pun membandingkan dengan BUMN perbankan China yang mendapatkan dukungan dari pemerintah. Saat mereka melakukan go public supaya modalnya kuat, Pemerintah China menyatakan akan melakukan dividen 0 persen, alias tidak meminta dividen.

Baca juga: Perbankan Butuh Modal Besar, Investasi Asing Diperlukan

"Jadi dengan cara seperti itu perbankan china pertumbuhannya sangat cepat bisa dapat bisa menjadi enabler, bisa mendorong pertumbuhan ekonomi," kata dia.

"Sementara di Indonesia 5 bank terbesar 4 merupakan milik pemerintah, dividen pay out-nya 40-50 persen. Bagaimana kredit kita bisa tumbuh lebih cepat," sambungnya.

Poltak menyebutkan, kalau ekonomi Indonesia  ingin lebih bertumbuh lebih maju, maka perbankan harus disehatkan dan memberikan ruang yang leluasa termasuk di sektor aturan.

"Buat kecukupan modal perbankan lebih, sehingga mereka bisa mendorong pembangunan lebih baik," tandas Poltak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Whats New
Turkiye Hentikan Seluruh Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Seluruh Ekspor dan Impor dengan Israel

Whats New
Blibli Hadirkan Promo May Day Dale 5.5, Ada Diskon hingga 90 Persen

Blibli Hadirkan Promo May Day Dale 5.5, Ada Diskon hingga 90 Persen

Spend Smart
Catat, Ini Aturan Naik Kereta bagi Ibu Hamil

Catat, Ini Aturan Naik Kereta bagi Ibu Hamil

Work Smart
Teguk Gandeng Aice Dongkrak Pasar Lokal, Targetkan Penjualan Es Krim 40 Persen

Teguk Gandeng Aice Dongkrak Pasar Lokal, Targetkan Penjualan Es Krim 40 Persen

Whats New
Modal Asing Masuk Lagi, Bos BI: Rupiah Bakal Menguat hingga Akhir Tahun

Modal Asing Masuk Lagi, Bos BI: Rupiah Bakal Menguat hingga Akhir Tahun

Whats New
BRImo Jadi 'Exclusive Mobile Banking Partner' di Ajang Spartan Race

BRImo Jadi "Exclusive Mobile Banking Partner" di Ajang Spartan Race

Whats New
Gelar Event “Elevating ESG Impact”, BMSG Lanjutkan Komitmen ESG Bank Mandiri di Mancanegara

Gelar Event “Elevating ESG Impact”, BMSG Lanjutkan Komitmen ESG Bank Mandiri di Mancanegara

Whats New
Telkom Bagi-bagi Dividen Rp 17,68 Triliun

Telkom Bagi-bagi Dividen Rp 17,68 Triliun

Whats New
Harga Minyak Mentah Indonesia Naik Jadi 87,61 Dollar AS, Ini Pendongkraknya

Harga Minyak Mentah Indonesia Naik Jadi 87,61 Dollar AS, Ini Pendongkraknya

Whats New
Aliran Modal Asing Akhirnya Kembali Masuk ke

Aliran Modal Asing Akhirnya Kembali Masuk ke

Whats New
Mantan Menkominfo Rudiantara Jadi Komisaris Utama DANA

Mantan Menkominfo Rudiantara Jadi Komisaris Utama DANA

Whats New
Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Whats New
IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com