Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Nufransa Wira Sakti
Staf Ahli Menkeu

Sept 2016 - Jan 2020: Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan.

Saat ini menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengawasan Pajak

Struktur APBN 2019 Menghadapi "Winter is Coming"

Kompas.com - 20/11/2018, 17:08 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Berbagai terobosan kebijakan akan dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas guru dan tenaga kependidikan, seperti penilaian kinerja, peningkatan kualifikasi akademik, sertifikasi, dan peningkatan kesejahteraan guru / tenaga pendidik. 

Untuk satuan Biaya Operasional Sekolah, mulai tahun 2019 akan memperhitungkan tidak hanya jumlah peserta didik, namun juga kesulitan geografis dalam menyelenggarakan layanan pendidikan.

Pemerintah juga menjaga pemenuhan anggaran kesehatan 5 persen dari APBN atau sebesar Rp 123,1 triliun, yang diarahkan untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan. 

Pemerintah melakukan perbaikan pembangunan bidang kesehatan, antara lain dengan melakukan peningkatan kualitas dan ketersediaan tenaga kesehatan, penguatan program promotif dan preventif dengan mendorong pola hidup sehat. 

Untuk menjaga stabilitas kesehatan nasional, dilakukan perluasan Penerima Bantuan Iuran dalam rangka Jaminan Kesehatan Nasional yang akan diberikan kepada 96,8 juta jiwa. Di bidang infrastruktur kesehatan, akan dilakukan pembangunan rumah sakit di daerah yang dibiayai melalui skema kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha.

Sementara itu, dari total belanja negara, akan dilakukan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp 826,8 triliun. Pengalokasian TKDD tersebut diharmonisasikan dengan kebijakan belanja kementerian/lembaga, dan diarahkan untuk dikelola berdasarkan prinsip value for money .

Hal ini dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di daerah, sekaligus mengurangi kesenjangan penyediaan layanan publik antar daerah.

Dalam TKDD juga  termasuk alokasi Dana Alokasi Umum tambahan untuk pendanaan kelurahan sebesar Rp 3,0 triliun yang ditujukan bagi 8.212 kelurahan di seluruh kabupaten/kota untuk pembangunan sarana dan prasarana kelurahan dan pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian, APBN juga semakin adil karena akan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.

Defisit APBN

APBN tahun 2019 mengalami defisit sebesar Rp 296,0 triliun atau sebesar 1,84 persen terhadap PDB. Defisit yang dijaga lebih rendah ini bertujuan untuk menjaga ketahanan fiskal.

Mesin penghangat pada APBN 2019 dihidupkan dengan adanya defisit yang semakin menurun serta keseimbangan primer yang mendekati nol. 

Upaya menjaga keberlanjutan fiskal terlihat dari defisit keseimbangan primer yang mencapai Rp 20,1 triliun. Defisit keseimbangan primer yang konsisten turun menuju positif ini memberikan bukti bahwa pengelolaan APBN selama ini telah berada pada jalur yang tepat. Bahkan rasio defisit APBN dan defisit keseimbangan primer ini yang terendah sejak tahun 2013.    

Untuk menutup defisit APBN tahun 2019 tersebut, dilakukan pembiayaan anggaran sebesar Rp 296,0 triliun. Pembiayaan utang tahun 2019 ini menurun dari tahun-tahun sebelumnya dan bahkan menjadi yang terendah dari 5 (lima) tahun terakhir. Angka tersebut mencerminkan APBN yang semakin sehat dan mandiri.

Dari berbagai bauran kebijakan yang tercermin pada APBN 2019, pemerintah yakin bahwa Indonesia akan mampu bertahan di musim dingin yang menerpa. Dia tidak hanya menjadi penghangat, tapi juga sekaligus menjadi bantalan apabila terjadi guncangan yang kuat. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com