Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Optimistis Defisit APBN 2018 di Bawah 2 Persen PDB

Kompas.com - 25/11/2018, 10:36 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Perekonomian Indonesia beberapa waktu terakhir menghadapi sejumlah tantangan, seperti pelemahan rupiah dan penurunan harga minyak mentah.

Kondisi ini menyebabkan tren defisit APBN 2018 yang terjadi sejak Agustus kian melebar. Kendati demikian, Kementerian Keuangan optimistis defisit APBN 2018 masih sesuai target, yakni berada di bawah 2 persen dari produk domestik bruto (PDB).  

“Hitungan APBN itu rata-rata 12 bulan, bukan cuma lihat harga minyak dan kurs satu hari satu malam atau satu bulan,” ungkap Askolani, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan kepada Kontan.co.id, Sabtu (24/11/2018).

Tercatat, defisit APBN Agustus 2018 mencapai Rp 150 triliun, kemudian pada bulan selanjutnya melebar menjadi Rp 200,2 triliun. Per Oktober 2018, defisit APBN mencapai Rp 237 triliun.

Baca juga: Sri Mulyani: Nominal Defisit APBN Sering Dijadikan Wacana dalam Politik...

“Insya Allah seperti yang disampaikan Bu Sri Mulyani, bisa di bawah 2 persen PDB, yang berarti lebih kecil dari target di APBN 2019,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, meskipun harga minyak dunia turun secara rata-rata satu tahun, harga minyak akan lebih tinggi dari asumsi APBN 2018. Asumsi harga minyak dunia dalam APBN sebesar 47 dollar AS per barel, sedangkan secara rata-rata harga minyak diyakini mencapai 70 dollar AS per barel.

Pun begitu dengan nilai tukar rupiah. Askolani memperkirakan, rupiah melemah dari asumsi di APBN 2018.

Tercatat asumsi Rupiah di APBN 2018 sebesar Rp 13.400. Sedangkan selama 2018 rupiah terus mengalami tekanan, baru pada November ini rupiah menguat di level Rp 14.500 – Rp. 14.900.

“Dengan demikian dampaknya PNBP meningkat jauh lebih tinggi dari target APBN 2018,” jelas Askolani.

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Pemerintah optimistis defisit APBN 2018 di bawah 2% PDB

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

Whats New
Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Whats New
Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Whats New
Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Whats New
Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Whats New
Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com