Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perum Damri Optimistis Raup Untung Rp 21 Miliar Tahun Ini

Kompas.com - 26/11/2018, 21:00 WIB
Murti Ali Lingga,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan Umum (Perum) Damri menergetkan bisa meraup untung sebesar Rp 21 miliar tahun ini. Pada 2017 lalu, Damri mendapat untung senilai Rp 7 milar.

Hal ini diutarakan Direktur Utama Perum Damri Setia N. Milatia Moemin di Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (26/11/2018). Ia yakin target itu bisa dicapai dengan sejumlah terobosan yang telah dilakukan.

Setia menjelaskan, sejauh ini penghasilan BUMN transportasi terus bertambah seiring waktu. Ini berkat adanya penerapan sistem cost control yang dinilai tepat dan jitu, sehingga berdampak positif pada Damri.

"Jadi kami menerapkan revenue control dan cost control yang cukup tepat. Yang sebelumnya dilakukan secara manual, sekarang kami lakukan lebih tersistem, inventory, dan kemudian digatilasasi," paparnya.

Dia menambahkan, dalam penerapan sistem itu pihakanya bekerja sama dengan Pertamina Lubricant dan beberapa supplier yang sifatnya bukan vendor biasa, tapi produsen. Melalui kemitraan ini, Damri dapat memotong biaya dan memotong jalur distribusi.

"Alhamdulillah dari sales profit kira-kira prediksi kami hingga end of the year (EOY) mencapai 300 persen dari EOY 2017. Sebulan ini kita lihat, (apakah) sampai kuartal ketiga kami sudah mencapai Rp 21 miliar. Kuartal keempat belum selesai waktu, mudah-mudahan bisa mencapai itu untuk profit bersih di luar pajak," harapnya.

Dari terget yang ada, Setia mengakui belum seluruhnya tercapai dan terwujud hingga kini. Salah satunya ialah sistem digitalisasi yang belum rampung 100 persen sampai Desember mendatang. Ini menjadi catatan penting dan perlu dicermati.

"Yang kita maskud digitalisasi, sampai saat ini yang sudah selesai adalah proses bisnis Damri. Itu sekarang menggunakan digitalisasi. Lalu e ticketing sudah mulai. Tapi akan terus kami perbaiki dan sampurnakan. Yang belum selesai tinggal costumer related management, sehingga kami punya database yang kuat," pungkasnya.

Menurutnya, membawa Damri ke arah yang lebih baik adalah sebuah tantangan yang harus dilakukan secara bersama. Seiring dengan perkembangan zaman dalam menghadapi era digitalisasi.

"Kita harus yakin Damri punya banyak potensi. Ini harus kita bangun bersama. Mari kita renungkan apa yang kita lakukan dan apa ke depan. Transformasi tak mudah dan banyak tantangan. Kita mulai mampu mencapai target kinerja. Kita membangun visi baru, kita ubah dari perseorangan menjadi team work," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Merugi, Industri Fintech Lending Diharapkan Cetak Laba pada Kuartal II 2024

Masih Merugi, Industri Fintech Lending Diharapkan Cetak Laba pada Kuartal II 2024

Whats New
Surat Utang Diburu Investor, Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun

Surat Utang Diburu Investor, Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun

Whats New
Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Whats New
OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

Whats New
Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Earn Smart
Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Whats New
Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com