Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Kita Mesra Sama Siapa Saja yang Bawa Duit ke Indonesia

Kompas.com - 30/11/2018, 15:31 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, Pemerintah Indonesia terbuka bagi negara manapun yang ingin berinvestasi di dalam negeri.

Hal ini dilontarkan Luhut untuk menanggapi kabar yang menyatakan Indonesia mempunyai hubungan yang ‘mesra’ dengan China. Menurut Luhut Indonesia tak memiliki ketergantungan kepada satu negara.

“Mengenai China, saya ingin garis bawahi, katanya kita lagi mesra sama China. Kita mesra sama siapa saja yang bawa duit ke Indonesia,” ujar Luhut di kantornya, Jakarta, Jumat (30/11/2018).

Luhut menjelaskan, pemerintah memiliki empat syarat bagi negara yang ingin berinvestasi. Pertama, teknologi yang dibawa suatu negara ke Indonesia harus ramah lingkungan. Kedua, investasi harus memberikan nilai tambah bagi Indonesia.

Baca juga: Luhut Sebut Prabowo Asbun soal Utang Indonesia

“Dia harus added value. Kita tidak mau orang datang eksplorasi seperti Freeport dulu langsung di ekspor, kita mau lihat nilai tambah. Saya beri contoh seperti Morowali, itu mulai dari nikel, carbon steel sampai lithium baterai, itu kita kontrol," kata Luhut.

Syarat ketiga, investor tersebut harus mengutamakan tenaga kerja lokal. Menurut dia tenaga kerja asing hanya diperbolehkan saat empat tahun pertama saja.

“Kita bolehkan 4 tahun pertama menggunakan banyak tenaga asing, tapi di waktu yang sama bersama pemerintah membangun politeknik untuk nantinya menggantikan tenaga asing itu. Sampai sekarang belum ada politeknik berkelas dunia, sekarang sudah ada di Morowali,” ucap dia.

Terakhir, kata mantan Komandan Jenderal Kopassus itu, investor itu harus mentransfer teknologi ke Indonesia.

Menurut dia, negara mana pun yang bisa memenuhi keempat syarat itu boleh berinvestasi di Indonesia.

“Indonesia terlalu besar sebagai suatu negara untuk berpihak kepada satu negara. Apakah nanti negara AS, China, Jepang, kita berpihak kepada kepentingan masing-masing," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus 'OutSourcing'

Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus "OutSourcing"

Whats New
[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Whats New
Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Whats New
AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi 'Lender Institusional'

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

Whats New
Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Whats New
Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com