JAKARTA, KOMPAS.com - PT Waskita Karya (Persero) Tbk selaku pelaksana proyek jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) Seksi 1 Ciawi-Cigombong menalangi biaya untuk pembebasan lahan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno mengatakan, jika tak ditalangi terlebih dahulu oleh Waskita Karya, maka proyek tersebut susah dijanlankan karena tersandung masalah anggaran.
"Kami sudah pakai dana talangan dulu, nanti pembayarannya dilakukan pemerintah sehi gga bisa lebih cepat," ujar Rini saat ditemui di Gerbang Tol Cigombong 1, Sabtu (1/12/2018).
Baca juga: Sempat Mangkrak 21 Tahun, Jokowi Resmikan Tol Bocimi Seksi 1
Rini mengatakan, jika menunggu dana daru Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, maka harus menunggu tahun berikutnya untuk dimasukkan ke dalam alokasi anggaran. Sementara kebutuhan akan jalan tol tersebut sudah mendesak.
Sehingga, Waskita Karya menalangi penuh biaya khusus untuk pembebasan lahan. Adapun biaya lainnya untuk membangun tidak menggunakan dana BUMN.
"Tadi Presiden menekankan kapan dan berapa lama Sukabumi bisa selesai. Kita akan coba untuk lebih percepat sehingga di 2020 bisa tercapai," kata Rini.
Sambil terus menggarap Tol Bocimi seksi 2 hingga 4, pemerintah mengganti dana talangan Waskita Karya. Sebagian sudah selesai, dan sebagiannya belum.
Dalam hal tersebut, Kementerian BUMN berkoordinasi dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terkait pembebasan lahan dan sertifikasinya.
Direktur Utama Waskita Karya I Gusti Ngurah Putra mengatakan, nilai outstanding untuk seluruh penugasan tol yang mereka garap sekitar Rp 7 triliun. Dana tersebut utamanya digunakan untuk pembebasan tanah.
Ia menganggap hal tersebut bukan masalah besar karena pemerintah mengembalikan dananya secara bertahap.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.