PII Akan Dapat Suntikan Modal Rp 1 Triliun di 2019

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pelabuhan Indonesia Investama (PII) yang merupakan anak perusahaan dari PT Pelabuhan Indonesia II akan mendapatkan suntikan dana sekitar Rp 1 triliun untuk belanja modal pada 2019.

Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai ekspansi bisnis perusahaan tersebut tahun depan.

Direktur Keuangan PT PII Sophia Wattimena mengatakan, dana tersebut akan didapat dari PT Pelindo II sebagai induk dari perusahaan tersebut.

"Jadi untuk di 2019 kita juga masih mengandalkan dari induk kita. Angkanya sekitar diatas Rp 1 triliun, tapi RKAP kita belum di approve," ujar Direktur Keuangan PT PII Sophia Wattimena di Jakarta, Senin (10/12/2018).

Sophia menambahkan, pada 2018 lalu pihaknya mendapat kucuran dana sebesar Rp 200 miliar dari Pelindo II. Selanjutnya, perseroan mendapat pinjaman dari pemegang saham (shareholder loan) sebesar Rp 1,2 triliun.

Sementara itu, Direktur Investasi PT PII Jefry Haryadi menambahkan, dana digunakan untuk membeli saham perusahaan swasta industri kepelabuhanan dan membeli saham minoritas milik anak usaha Pelindo II.

"Kami mengambil saham sebesar 1 persen dari seluruh perusahaan IPC. Di 2018 ini fokus kami memiliki saham di PT Multi Terminal Indonesia. Di 2018 ini mudah-mudahan dalam satu minggu ini sebelum tutup buku, saham minoritas dari PT Multi Terminal Indonesia akan dimiliki PII," kata Jefry.

Pada 2019, Jefry menargetkan perseroannya akan lebih agresif dalam pembelian saham perusahaan swasta yang bergerak di industry pelabuhan.

"Kami akan lebih agresif cari perusahaan yang bergerak di sektor kepelabuhanan seperti perusahaan bongkar muat, pelayaran, wirehousing dan logistik untuk diakuisisi," ucap dia.

Sampai akhir November 2018, PII berhasil melakukan penyertaan saham di anak perusahaan IPC, yaitu PT Jasa Armada Indonesia dan PT Indonesia Kendaraan Terminal.

Anak usaha IPC lainnya sedang memasuki tahap akhir penyertaan saham di PT Pelabuhan Tanjung Priok, IPC Terminal Peti Kemas, PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia, PT Pengembangan Pelabuhan Indonesia dan PT Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia.